Depok – Pengajian rutinitas bulanan Majelis Taklim Balai Wartawan Kota Depok kembali menggelar pengajian yang dilaksanakan di Sekretariat Balai Wartawan Kota Depok. Untuk pengajian bulanan kali ini, MT. Balwan Kota Depok tidak tanggung-tanggung menghadirkan ustadz dan kiai kondang di Kota Depok, yakni KH. Abu Bakar Madris Ketua Kuduss Ramah Kota Depok sekaligus Penasehat Majelis At-Taubah Kota Depok.
Pengajian bulanan kali ini mengangkat tema ‘Memupuk Kebersamaan dan Kekompakan dalam Bermajelis’ dipenuhi para pengurus dan jamaah MT. Balwan Kota Depok, juga dihadiri perwakilan dari DPC Forkabi Kota Depok, Ustadz Tatang, Mohammad Toha dan perwakilan BPPKB Banten, Beji.
Acara yang diawali pembacaan salawat yang dipandu oleh pembawa acara, Tony Yusep, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil, tahmid dan doa bagi arwah ahli kubur keluarga jamaah yang hadir dipimpin langsung Ustadz Salwani.
Ketua MT. Balai Wartawan Kota Depok, Adie Rakasiwi mengucapkan terima kasih atas kehadiran para jamaah yang selalu hadir menyempatkan diri ditengah kesibukannya dalam memburu berita. Adie juga menyampaikan beberapa agenda kegiatan MT. Balai Wartawan Kota Depok ke depan, diantaranya Jumat Berkah yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus minggu pertama, Maulid Nabi Muhammad SAW pada bulan September, Wisata Religi dan Milad MT. Balai Wartawan Kota Depok pada bulan Oktober 2025.
“Tentunya, kami selalu mengimbau dan mengajak para pengurus maupun jamaah yang tergabung di MT. Balai Wartawan Kota Depok untuk selalu meramaikan kegiatan rutinitas pengajian bulanan ini. Semoga Allah SWT meringankan langkah kita untuk datang hadir dipengajian yang memang dilaksanakan sebulan sekali,” ujar Adie Rakasiwi. Kamis (24/7)
Sementara itu, KH. Abu Bakar Madris dalam tausyiahnya mengatakan kemuliaan seseorang di mata Allah SWT bukanlah karena keturunan atau pangkat, melainkan karena ilmu dan ketakwaannya.
“Semua dimata Allah sama, yang membedakan adalah takwanya seseorang dalam melaksanakan perintah dan larangannya,” kata Kiai Abu Bakar Madris.
Untuk itu lanjut Kiai Abu, untuk mencapai ketakwaan kita harus berani mengorbankan waktu untuk mencari ilmu agama, seperti sekarang ini pada ikutan kumpul ngaji di Majelis Taklim Balai Wartawan Kota Depok.
“Pentingnya mempelajari ilmu agama agar kita benar-benar dapat memahaminya serta melaksanakannya. Pengorbanan waktu bukti ketakwaan kita pada Allah SWT,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, kenapa ilmu itu penting, salah satu contoh, terkadang kita lupa, saat salat jenazah itu empat kali takbiran, jika jenazahnya laki-laki doanya berbeda dengan perempuan, jangan disamaratakan, itulah pentingnya ilmu jangan sampai tahu tapi tidak paham.
“Ilmu itu pondasi, dan majelis ilmu adalah bagian dari kebangkitan bangsa. Kita semua harus meneladani perjuangan para ulama dan pahlawan yang memerdekakan Indonesia dengan ilmu dan keimanan mereka,” pungkasnya.
(Kontributor : Arif)