oleh

Pengalaman Satgas TMMD Yang Dikerjai Dua Kembar Bersaudara

PB|Purbalingga – Metode jarimatika adalah suatu cara berhitung operasi kali-bagi-tambah-kurang dengan menggunakan alat bantu berupa jari-jari tangan. Metode ini dikembangkan oleh Septi Peni Wulandani di tahun 2004 silam. Jarimatika ini juga melatih siswa untuk mempergunakan otak kiri dan kanan dengan optimal, dikarenakan siswa menggerakkan jari-jarinya sambil berfikir.

Penerapan jarimatika dapat meningkatkan kecepatan dalam menghitung perkalian bilangan asli. Ilmu jarimatika ini juga diaplikasikan Satgas TMMD dalam gelaran TMMD Reguler ke-101 Kodim 0702/Purbalingga di desa sasaran, Desa/Kecamatan Karangjambu. Rabu (11/4/18).

Serka Suratman, Satgas TMMD adalah yang menerapkannya kepada Ana (9) dan Ani (9) dua kembar bersaudara kelas 5 SD di SDN 1 Karangjambu. Saat akan minum kopi diwarung ibu kedua anak tersebut.

Salah satu anak, Ani bertanya kepada Suratman tentang jumlah perkalian suatu bilangan, dengan cepat Suratman pun menjawab setelah menghitung dengan jarinya. Sontan apa yang dilakukannya mengundang kedua anak tersebut untuk diajarkan cara yang sama yang baru saja dilakukannya.

“Ini namanya jarimatika dek, setelah saya ajari nanti, besok pasti lancer dalam mengalikan suatu bilangan” ucap Serka Suratman. Alhasil, kedua bocah tersebut dalam waktu singkat dapat melakukan perhitungan dengan menggunakan jarimatika, keduanya tampak sangat senang dan merasa paling pintar.

“Terimakasih pak Ratman, sekarang saya jadi bisa dan cepat dalam perkalian. Sekarang kalau 2018 dibagi 33 berapa Pak……???” tanya Ani kepada Suratman. “Sebentar ya dik, ada sms dari Komandan…..saya tinggal dulu” alibi Suratman mengalihkan pembicaraan dan kabur meninggalkan keduanya.

“Kopinya nanti saya bayar, bilang sama ibu” imbuhnya sambil cengar-cengir membelakangi Ana dan Ani. Hal senada juga dilakukan oleh Serka Widyo, rekan Suratman, yang mengajari anak-anak SD N 1 Karangjambu yang pulang sekolah saat berjumpa dengannya dipinggir jalan. Widyo memaparkan gamblang perhitungan dengan metode ini.

Terlepas dari Serka Suratman, Kelebihan ilmu jarimatika ini antara lain adalah jarimatika memberikan visualisasi dalam proses berhitung, kedua dapat melatih anak untuk menyeimbangkan antara otak kiri dan kanan. Ketiga adalah gerakan dari jari-jari tangan akan menarik minat si anak dalam berhitung dan jarimatika relatif tidak memberatkan memori otak saat digunakan serta metode ini sangat praktis dan efesien.

Sedangkan untuk kelemahannya antara lain tidak bisa dipergunakan untuk perkalian satu angka dengan dua angka, misalnya 12 x 7. Selanjutnya jumlah jari tangan kita terbatas, sehingga operasi matematika yang bisa diselesaikan juga terbatas. Dan kelemahan terakhir adalah, kalau kurang banyak latihan maka akan agak lambat menghitungnya dibandingkan menggunakan sempoa.(Pendim 0702|red)

Bagikan

Baca Juga