PB | Kediri – Peningkatan produk ekspor, seperti minyak atsiri atau minyak bunga cengkeh (eugenol oil) dan minyak daun cengkeh (leaf clove oil), terus dilakukan “step by step” oleh Pemerintah RI melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kediri, dan salah satu lokasi penyulingan minyak atsiri berada di Kediri. Bupati Kediri, Hj.Haryanti Sutrisno didampingi Danramil Ngancar, Kapten Inf Sutrsno dan Camat Ngancar, Ngaseri, melakukan kunjungan kerjanya di lokasi penyulingan minyak atsiri di Desa Margourip Kecamatan Ngancar, selasa (06/09/2016).
Dari keterangan Kapten Inf Sutrisno, para petani yang ada di Kecamatan Ngancar relatif tidak merata dalam budidaya tanaman cengkeh, dan hanya terfokus pada 1 desa saja, yaitu Desa Margourip. Produksi minyak atsiri di Kecamatan Ngancar juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dikarenakan adanya pasokan tambahan dari luar Kabupaten Kediri, khususnya berasal dari Kabupaten Malang.
Menurut Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kediri, Joko Suiskiono, produksi minyak daun cengkeh, minyak batang cengkeh dan minyak tunas cengkeh di dalam negeri, telah mencapai lebih dari 2,600 ton/tahun, sedangkan Indonesia sendiri merupakan produsen minyak atsiri terbesar ketiga di dunia (setelah Tiongkok dan Vietnam).
Sebagaimana dikutip dari Subagyo, selaku ketua Poktan Rejo Tani yang juga lulusan IPM (Institut Pertanian Malang), minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah, selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu. Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya, dan dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya berbahan baku alkohol. Disela-sela akhir kunjungan kerja orang nomor satu di kabupaten Kediri tersebut, Kapten Inf Sutrisno sempat mengungkapkan hubungan antara Koramil 20/Ngancar dengan para petani yang ada di Desa Margourip, terutama mengenai program ketahanan pangan yang berbasis Pajale (padi ,jagung dan kedelai). Demikian juga dalam hal pengembangan budidaya tanaman cengkeh, sebaiknya dilakukan perluasan lahan ,bukan mengalihkan budidaya tanaman Pajale ke tanaman cengkeh.(dodik s/red)