![](http://www.paradigmabangsa.com/wp-content/uploads/2017/01/2-5-e1483889743242.jpg)
Dalam Kesempatan tersebut Danrem 081/DSJ didampingi oleh Kasrem 081/DSJ Letkol Inf Jemz Andre Ratu Edo, Kasi Intel Korem 081/DSJ Letkol Inf A. Irianto, Pasi Bin Komsos Mayor Arh Landung, Kapenrem 081/DSJ Mayor Inf Hery S.W dan Wadan Tim Intel Korem 081/DSJ Lettu Cpl Eko Sudarto.![](http://www.paradigmabangsa.com/wp-content/uploads/2017/01/3-3-e1483889756824.jpg)
![](http://www.paradigmabangsa.com/wp-content/uploads/2017/01/3-3-e1483889756824.jpg)
Dalam pertemuan tersebut Perpek5 yang diketuai Sutrisno juga bersama beberapa pengurus yaitu Ketua 1 Sudarno, Sekretaris Irfan Nugroho, Bendahara Agus Miswanto dan Arif juga bersama beberapa pengurus yaitu Ketua 1 Sudarno, Sekretaris Irfan Nugroho, Bendahara Agus Miswanto dan Arif Yuniarto serta Humas Aswardi dan Supriyadi menyampaikan ucapan terima kasih yang mana Danrem 081/DSJ telah bersedia hadir pada Acara Maulid Nabi Muhammad SAW beberapa waktu yang lalu serta memohon bimbingan dan arahan tentang keberadaan PERPEK5 di Kabupaten Ponorogo.
Dalam arahannya Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budyakto agar PKL menjali komunikasi dengan pejabat Pemda Ponorogo dan jangan ada rasa takut untuk menyampaikan aspirasi agar sinergi antara PKL dan Pemda.![](http://www.paradigmabangsa.com/wp-content/uploads/2017/01/5-2-e1483889766958.jpg)
![](http://www.paradigmabangsa.com/wp-content/uploads/2017/01/5-2-e1483889766958.jpg)
Danrem juga memberikan langkah-langkah atau terobosan yang akan bisa diterima oleh pejabat Pemda, salah satunya agar perpek5 mempunyai seragam supaya kelihatan bagus dan rapi dan tidak kalah pentingnya untuk sabar dan yakin menatap masa depan. Dengan menggunakan seragam pada saat berjualan akan mengangkat kearifan lokal.
Lebih lanjut Danrem mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak Pemda Ponorogo dalam hal ini untuk membangun tempat jualan yang terkesan indah, rapi dan nyaman agar mempunyai tempat kuliner khas Ponorogo.
Diharapkan pedagang kaki lima bisa bersaing dengan pedagang yang sudah mempunyai nama, contohnya sate Tukri. Kuliner Ponorogo harus bisa mengembangkan kreatifitasnya jangan hanya satenya saja tetapi masakan-masakan lainnya, kita bisa contoh kota-kota lain seperti solo yang bisa menyajikan beberapa kuliner, tutur Danrem.(penrem081|red)