oleh

Pesona Indonesia Pikat Pengunjung Halal Expo Turki 2024

Istanbul – Kementerian Perindustrian terus berupaya memperkuat struktur ekonomi syariah Indonesia melalui perluasan akses pasar internasional dan peningkatan daya saing produk halal dalam negeri.

Merujuk data yang dirilis dalam State of the Global Islamic Report (SGIER) edisi 2023/2024, jumlah konsumsi produk halal di dunia diproyeksikan mencapai USD3,1 triliun pada tahun 2027 (CAGR 4,8%).

“Hal ini menunjukkan bahwa potensi permintaan produk halal dunia memberikan ruang dan kesempatan yang menjanjikan bagi pertumbuhan industri halal Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/12).

Salah satu upaya strategis yang ditempuh Kemenperin untuk memperluas pasar subsektor industri halal, antara lain melalui partisipasi pada pameran industri halal terbesar di dunia, yaitu Halal Expo Turki 2024 yang berlangsung pada 27 – 30 November 2024, di Istanbul.

Pameran yang dihadiri para hosted buyers, manufacturers, importers, wholesalers, retailers, entrepeneurs, investor, universities, public, chefs, dan media ini menjadi platform penting untuk mempromosikan produk halal Indonesia, membangun jaringan dengan mitra dagang internasional, menarik investasi untuk mengembangkan industri halal nasional, sekaligus menunjukkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis syariah.

Paviliun Indonesia di Istanbul Expo Center, Turki menghadirkan 12 pelaku industri di sektor makanan, minuman, farmasi, kosmetik, tekstil, alas kaki, dan kawasan industri. Ke-12 perusahaan tersebut, yakni PT Kapal Api, PT Cinquer Agro Nusantara, PT Bintan Inti Industrial Estate, PT Formosa Ingredient Factory, Tbk., CV Realsa Natural, PT RM Deltasari Indah, PT Lestari Jaya Bangsa, PT Priskila Prima Makmur, PT Surabaya Indah Permai, PT Venamon, PT Binabusana Internusa, dan PT Jayatama Selaras.

Melalui partisipasi pada Halal Expo 2024 Turki, Kemenperin memberikan fasilitas bagi para co-exhibitor untuk menampilkan keunggulan dan inovasi produk yang dihasilkan di kancah internasional.

“Inisiatif ini bertujuan untuk mendukung pelaku industri dalam mengakses pasar halal global dan bergabung dalam jaringan rantai pasok halal internasional, sehingga dapat memperkuat daya saing industri dalam negeri sekaligus memperluas peluang bisnis di tingkat global,” ungkap Menperin.

Selama pameran berlangsung, pengunjung yang hadir menyampaikan antusiasme dan respons positif atas kehadiran Paviliun Indonesia dengan serangkaian kegiatan eksibisi, business forum dan business matching.

“Paviliun Indonesia menjadi lokasi yang paling banyak diminati selama penyelenggaraan pameran berlangsung. Ada lebih dari 3.000 pengunjung, termasuk di antaranya turut hadir Menteri Perdagangan Turki, perwakilan negara dan pengusaha dari Malaysia, UEA, Arab Saudi, Azerbaijan, Afghanistan, Iran, Iraq, Bosnia, Amerika, Afrika, Brazil, Kamerun, RRT, dan pihak penyelenggara. Mereka menyampaikan apresiasi pada Indonesia,” ujar Agus.

(Kontributor : Arif)

Bagikan

Baca Juga