PB | Kediri – Pelaksanaan TMMD 97 Kodim 0809/Kediri yang berlangsung di Kelurahan Gayam, sudah pasti harus dikontrol dan diawasi betul-betul, karena bila terjadi miss understanding atau miss komunikasi, bisa berdampak fatal pada hasil akhir. Demikian juga dalam menyerap segala permasalahan yang berada di seputaran Kelurahan Gayam, juga perlu wadah tertentu yang bisa menampung suara warga, jumat (07/10/2016).
Dari keterangan Kapten Inf Arifin Effendi, setidaknya 2 hingga 4 orang tiap harinya datang dan duduk di Posko TMMD, dan berbagai topik pembicaraan mereka sampaikan, baik hanya sekedar ingin menyapa, berdiskusi seputar planning objek TMMD hingga pitutur yang mengarah pada dunia supranatural. Semua itu bisa menjadi dasar, bahwa pelaksanaan TMMD menjadi sarana komunikasi interaktif antara Kodim Kediri dengan warga setempat. 
Selain itu, kedekatan antara warga sekitar dengan setiap pengawas harian yang berada di Posko TMMD maupun yang sedang mengawasi objek-objek TMMD, juga menjadi catatan tersendiri dalam berkomunikasi secara langsung dengan warga setempat. Bahkan, cenderung Posko TMMD menjadi kotak suara bagi warga sekitar yang ingin curhat atau uneg-unegnya.
Terlepas dari fungsi Posko TMMD yang sebenarnya, komunikasi berlatar dialogis atau diskusi sangat penting dan perlu, agar mengetahui secara persis gambaran dampak pelaksanaan TMMD yang berlangsung di Kelurahan Gayam. Disamping itu, Posko TMMD juga menjadi sarana “check and richeck” ,apakah pembangunan atau renovasi objek TMMD sudah benar atau belum, dan apakah hasil dari pembangunan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat atau tidak.(dodik s/red)
