PB | Surabaya – Satu icon baru di wilayah kecamatan Rungkut Surabaya Bagian Timur, hasil dari inspirasi seorang Komandan Koramil di wilayah tersebut menghasilkan ide-ide cemerlang dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok sebagai pemegang komando setingkat kecamatan. Yakni menciptakan Prasasti di Markas Komando Rayon Militer yang di letakan tepat di tengah depan bagian luar.Prasasti “Orasi Bung Tomo” tersebut telah di resmikan tepat pada Hari Ulang Tahun TNI ke 71, tanggal 5 Oktober 2016 yang turut hadir pula Komandan Kodim/0831/ST Letkol. Inf. Dodiet Lummartono serta beberapa awak media cetak, online dan elektronik. Komandan Koramil 0831/05 Rungkut Mayor. Inf. Supriyo Triwahono sekaligus pemilik inspiratif menjelaskan kepada para wartawan tentang arti dan makna Prasasti “Orasi Bung Tomo”
- Merah = Semangat dan berani
Dalam pertempuran di hotel yamato untuk merobek bendera belanda menjadi merah putih dengan berhasil membunuh Jenderal Malaby. - Putih = Suci dan bersih
Dalam pertempuran tersebut dilandasi dengan niat yang suci dan hati yang bersih tanpa ada pamrih atau imbalan apapun. - Hitam = Penuh kerahasiaan dan pengorbanan
Karena rahasia Allah dengan bersenjatakan sederhana bambu runcing bisa mengalah penjajah yang memiliki alutsista (alat utama sistem senajata) yang modern, meskipun telah banyak yang gugur di medan tempur, kemerdekaan tetap di menangkan. - Pangkuan segi lima = Pancasila
Bahwa dasar negara kita adalah Pancasila yang harus dijadikan pandangan hidup bangsa Indonesia. - Tangan mengepal = Pesan Bung Tomo
Jaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Itulah Makna dan Arti Prasasti yang diciptakan Mayor. Inf. Supriyo Triwahono, yang dapat mengingatkan bangsa dan negara Indonesia agar selalu mengenang para pejuang kemerdekaan. Prasasti tersebut menjadikan pemandangan baru di Jl. Kalirungkut – Surabaya bagi setiap masyarakat yang melintas di jalan tersebut, namun makna dan arti dari prasasti ini masih belum terlihat tulisannya sehingga belum banyak masyarakat mengerti makna dan arti prasasti ini.Komando Rayon Militer (Koramil) merupakan satuan teritorial TNI – AD di bawah Komando Distrik Militer (Kodim). Instansi militer yang dipimpin oleh Perwira Menengah (Pamen) ini merupakan wujud gelar kekuatan TNI – AD sebagai pelaksana terdepan pembinaan wilayah. Di wilayah, Koramil bersinergi dengan instansi yang sederajat, yaitu Pemerintah Kecamatan dan Kepolisian Sektor (Polsek).
Organisasi Koramil meliputi Danramil, Wadanramil, Bati Tuud, Bamin, Babinsa, dan Operator/Tajurlis. Seorang Danramil adalah pemimpin kegiatan di lapangan yang hasilnya langsung dilaporkan kepada Dandim.
Untuk urusan administrasi merupakan tugas dan tanggung jawab dari Bati Tuud yang menghimpun data dari Bamin. Data bahan laporan Koramil ke Kodim merupakan rangkuman kegiatan dari para Babinsa yang telah diolah menjadi produk laporan.
Sedangkan bentuk keterwakilan dan keberadaan Koramil atau Danramil di wilayah adalah para Babinsa. Koramil memiliki Babinsa berdasarkan jumlah desa yang ada. Atau sesuai dengan kebutuhan. Babinsa bertugas menghimpun data geografi, demografi, dan kondisi sosial.
Secara non-formal Koramil juga menjalin kerjasama dengan pihak lain secara perorangan atau instansi. Untuk hal ini biasanya ada penghubung khusus antara pihak yang ditunjuk dan pihak Koramil. Tujuannya, agar pihak tersebut dapat mendukung tugas pokok dan fungsi Koramil dalam melaksanakan perintah satuan di atasnya.Sesuai Undang – Undang TNI yang baru, selain menjalankan Tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP), TNI juga menjalankan misi Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Sebagai pelaksanaan Operasi Militer Selain Perang, Markas Koramil juga menjadi Posko Bencana Alam. Menjadi tempat penampungan sementara bagi pengungsi bencana alam. Juga sebagai tempat kegiatan pendukung program pemerintah jangka pendek, seperti program untuk berswasembada pangan melalui Upsus Pajale dengan memotivasi petani untuk menjual hasil panen padinya ke Bulog.
Koramil sebagai satuan di bawah Kodim merupakan pelaksana program intern satuan seperti Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD), Karya Bhakti, membina komunikasi dan silahturahim dengan masyarakat (Komsos), pembinaan dan pelatihan komponen cadangan untuk perlawanan di wilayah (Wanwil) serta pengawasan kelompok radikal dan organisasi terlarang. Dalam pelaksanaan program tersebut juga dibantu Staf Kodim serta melibatkan satuan Koramil lainya, yang masuk dalam Kesatuan Distrik tersebut.
Keberadaan Satuan Teritorial TNI-AD menjadi sangat penting di masa depan. Instansi ini yang memiliki jaringan intelijen hingga tingkat bawah, dan mampu mendeteksi secara dini ancaman dan gangguan baik dari dalam atau luar. Namun TNI adalah pelaksana Undang-Undang dan kebijakan pemerintah. Semua kegiatan dan tugas TNI berdasarkan aturan. Sampai saat ini, organisasi yang paling solid dan loyal adalah TNI.
Meski begitu, ada juga oknum yang tidak bertanggung jawab. Seperti mengaku sebagai Wakilnya Danramil, utusannya Kodim, atau mengatasnamakan organisasi tertentu yang tujuanya hanya ingin mencari keuntungan pribadi.
Atau modus-modus penipuan lainya yang mengatasnamakan instansi militer. Bila ada yang berbuat seperti itu masyarakat harus segera menghubungi pihak TNI – AD di wilayah, yaitu Babinsa. Ujung Tombak pelaksana kegiatan satuan teritorial ini segera datang dan membuat perhitungan dengan pelaku.
Seperti yang dilakukan Mayor Inf. Supriyo Triwahono yang tidak pernah ketinggalan kalimat “ayo ngopi cari inspirasi !” juga blusukan menjadi ciri kas perwira menengah tersebut sehingga tidak sedikit masyarakat di wilayah Kecamatan Rungkut menjadi dekat dengannya.(mark/dan-05/red)