Jakarta – “Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Presiden kita bertekad untuk terus memperkuat kekuatan Angkatan Laut kita,” demikian disampaikan Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto saat mengukuhkan nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Wahidin Sudirohusodo (WSH)-991, bertempat di Dermaga Pondok Dayung, Jakarta Utara, Kamis, (03/11).
Acara pengukuhan diawali dengan pembacaan Keputusan Kasal tentang KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, pembacaan Riwayat Hidup dr. Wahidin Sudirohusodo, dilanjutkan pernyataan pengukuhan nama KRI yang ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Menhan Prabowo didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono beserta ahli waris dari dr. Wahidin Sudirohusodo yaitu Ir. H. Wargono Sunarko.
Kasal Laksamana Yudo dalam sambutannya mengungkapkan bahwa KRI dr. Wahidin Sudirohusodo yang merupakan produk industri dalam negeri dari galangan PT. PAL Indonesia adalah bentuk komitmen dan kesungguhan TNI AL menyukseskan program pemerintah dalam membangun kemandirian industri pertahanan dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Sementara itu, Menhan Prabowo mengatakan bahwa pemberian nama pahlawan pada Kapal Perang Republik Indonesia merupakan bukti bahwa bahwa kita selalu ingat asal usul kita, kita selalu ingat bahwa kita merdeka karena pengorbanan, keteladanan dan kepemimpinan para pahlawan. “Untuk itu saya memberikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada TNI Angkatan Laut yang terus melestarikan cinta tanah air melalui pemberian nama-nama pahlawan nasional pada kapal-kapal yang penting,” ujarnya.
Selanjutnya dikatakan, Angkatan Laut yang kuat adalah mutlak diperlukan oleh negara seperti Republik Indonesia karena merupakan negara kepulauan (archipelago state) yang hidupnya tergantung dari komunikasi dari jalur-jalur laut yang bebas dan harus dijaga. “Ini adalah hidup dan mati bangsa Indonesia,” tegas Menhan Prabowo.
Dalam kesempatan itu Menhan juga mengungkapkan kebanggaannya pada kemampuan produksi kapal-kapal perang dari dalam negeri. “Kita bangga bahwa putra-putri Indonesia sekarang dapat membuat kapal-kapal yang cukup rumit dan cukup besar. Kemampuan ini harus kita teruskan. Sesungguhnya kekuatan Angkatan laut adalah kebanggaan seluruh bangsa,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya Menhan Prabowo memberikan motivasi kepada prajurit TNI AL. “Kasal dan seluruh jajaran, sampaikan rasa bangga kita semua, rasa bangga seluruh rakyat Indonesia terhadap pelaut-pelautnya. Dimanapun kalian bertugas, kalian mengarungi samudera dan bahaya, kalian berbulan-bulan meninggalkan keluarga, kalian mengabdi dengan tulus kepada bangsa dan tanah air. Kita bangga dengan kalian dan kita bertekad bahwa kalian akan kita dukung dengan sekuat tenaga kita dengan perlengkapan yang baik dengan kapal yang baik diikuti pengabdian yang baik pula. Selamat berjuang selamat mengabdi. Jalesveva Jayamahe,” pungkasnya.
KRI WSH-991 adalah jenis Kapal Bantu Rumah Sakit buatan PT. PAL Indonesia yang diserahkan dan diresmikan masuk ke jajaran TNI Angkatan Laut pada tanggal 12 Januari 2022 lalu. Selanjutnya pasca dikukuhkan pada hari ini, KRI WSH-991 akan masuk ke Jajaran Komando Armada (Koarmada) III dengan cakupan operasi di wilayah kerja Koarmada III yakni Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan berpangkalan utama di Sorong Provinsi Papua Barat.
Sebagai kapal bantu rumah sakit, KRI WSH-991 dilengkapi dengan dua ruang unit gawat darurat, ruang perawatan, delapan klinik, apotik, dan lima ruang operasi. Selain itu, juga memiliki ruang laboratorium, CT Scan, X-ray, ruang jenazah, dan ruang poli. Kapal ini diawaki sebanyak 163 personel dimana 111 personel adalah tenaga medis, 3 orang dokter yakni dokter spesialis THT, dokter umum dan dokter gigi serta mampu menampung sebanyak 130 orang pasien.
Nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo diberikan sebagai penghargaan bagi pahlawan nasional dr. Wahidin Sudirohusodo yang lahir di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, pada tanggal 7 Januari 1852. Beliau memiliki cita-cita yang gigih untuk membebaskan rakyat dari penjajahan dengan salah satu kuncinya rakyat harus cerdas. Setelah menyelesaikan sekolah dokter, Wahidin Sudirohusodo banyak mengabdikan diri dalam bidang kesehatan dengan memberikan pengobatan gratis kepada rakyat jelata. Beliau memberikan peran yang besar dalam menginspirasi para pemuda untuk memperjuangkan lahirnya organisasi Budi Utomo yang dianggap sebagai simbol bangkitnya kekuatan nasionalis melawan penjajah.
Kegiatan yang juga menampilkan demonstrasi Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 M Tesco dan Tankboat Antasena ini turut dihadiri Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Pangkoopsudnas Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra, Wakasal Laksdya TNI Ahmadi Heri Purwono, Pangkogabwilhan I, Rektor Unhan, Kabakamla RI, para pejabat Utama Mabesal, para Pangkotama TNI AL, para petinggi Kemhan, Basarnas, serta pejabat tinggi negara sahabat dan para stakeholder lainnya.
(Dispenal|Della)