oleh

Prof. Rokhmin Dahuri: Tanpa Pemahaman Sejarah, Bangsa Ini Bisa Kehilangan Arah

Jakarta – Dalam acara “Coastal on the Wheels dan Festival Cerita Kota: Mask Revolution from Tradition to Trend” yang berlangsung di Museum Bahari, Jakarta, Pakar Maritim, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri MS, hadir sebagai pembicara utama.

Dalam pidatonya, Prof. Rokhmin menegaskan bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi sumber pelajaran yang berharga untuk masa depan bangsa.

“Sejarah bukan hanya catatan masa lalu, tetapi sumber pelajaran yang berharga. Dengan mengenal jati diri para pendahulu, memahami kelebihan dan kekurangannya, generasi saat ini bisa tumbuh dengan rasa harga diri dan mengambil hikmah untuk memperbaiki diri,” ujar Anggota DPR RI periode 2024–2029. Senin (19/5)

Rektor Universitas UMMI itu juga menyoroti karakter budaya maritim Indonesia, seperti keterbukaan, kejujuran, keberanian, dan religiusitas, sebagai warisan yang dapat menjawab tantangan zaman.

Nilai-nilai ini, katanya, adalah warisan yang relevan untuk menjawab tantangan zaman dan seharusnya dijadikan dasar dalam membangun kemajuan bangsa secara berkelanjutan.

“Sayangnya, nilai-nilai ini semakin terpinggirkan sementara bangsa semakin kehilangan pijakan dan jati diri di tengah arus globalisasi,” tegasnya.

Menurut Prof. Rokhmin, sejarah bukan hanya pelajaran, tetapi kompas bagi pembangunan bangsa ke depan. Tanpa pemahaman sejarah, kebijakan pembangunan bisa kehilangan arah, menyebabkan Indonesia terus berulang dalam kesalahan yang sama.

Masyarakat harus mulai melihat sejarah sebagai kekuatan, bukan sekadar nostalgia masa lalu. Sejarah memberi arah bagi pembangunan yang lebih baik di masa depan.

“Jika kita gagal belajar dari masa lalu, kita akan terus terjebak dalam ketidakpastian,” ujar Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2001–2004 tersebut.

Jika karakter ini tidak kembali diperkuat, akankah Indonesia tetap berdaya di panggung internasional? Menurutnya, negara maju tidak hanya dibangun dari ekonomi yang kuat, tetapi juga dari kesadaran sejarah yang menjiwai setiap langkahnya!

Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan RI Prof. Agus Mulyana, M.Hum., Kepala Bidang Pelindungan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Linda Enriany, Kepala Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Mis’ari, Kuasa Usaha Ad Interim Meksiko di Indonesia Alonso Martín Gómez Favila, H.E., Kepala Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah BRIN Dr. M. Irfan Mahmud, M.Si., beserta tokoh-tokoh Cirebon lainnya.

Festival ini menjadi momentum penting dalam mengangkat kembali nilai-nilai sejarah dan budaya maritim Indonesia, serta mendorong generasi muda untuk lebih mengenal dan mencintai warisan leluhur sebagai bekal membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

(Kontributor : Rafi)

Bagikan

Baca Juga