oleh

PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) KODIM 0810/NGANJUK

  PB|Nganjuk –  Kodim 0810/Nganjuk kembali bekerja sama dengan Poskes 05.10.06 Nganjuk dan BPJS melaksanakan Kegiatan Berkelanjutan Club Program Pengelolaan Penyakit Kronis ( Prolanis ) dan edukasi bagi penderita penyakit resiko tinggi ( Risti ) dengan tema ”  Penyakit Jantung & Diabetes “. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan pengecekan tensi, pengambilan darah, senam, penyuluhan dan pengobatan. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa ( 09/12/17 ) di aula dan di lapangan apel Makodim 0810/Nganjuk tersebut  diikuti 82 orang yang terdiri dari Keluarga Besar TNI ( KBT ) yang ada di Kab. Nganjuk dan masyarakat sekitar Makodim 0810/Nganjuk dengan penanggung jawab Pelda Anom Wiryono ( Ka Poskes 05.10.06 Nganjuk ).

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Pelda Anom Wiryono Ka Poskes 05.10.06 Nganjuk, dr. Ana Farida Dokter Poskes 05.10.06 Nganjuk, anggota Kodim 0810/Nganjuk baik militer maupun PNS, Persit dan masyarakat.

Dalam penyuluhannya dr. Ana Farida menjelaskan tentang penyakit jantung koroner dan diabetes militus yang termasuk penyakit resiko tinggi ( Risti ). Penyakit jantung koroner terjadi akibat diabetes melitus yang tidak terkontrol. Selain itu komplikasi dari diabetes militus yang kronis juga bisa menyebabkan penyakit pembuluh darah perifer dan stroke,” kata  dr. Ana Farida.

Lebih lanjut dr. Ana Farida menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner merupakan suatu penyakit yang terjadi ketika ada penyumbatan atau penyempitan sebagian atau seluruh aliran darah ke jantung dan adanya penurunan suplai oksigen ke jantung. Di Indonesia penyakit jantung menduduki peringkat kedua penyebab kematian tertinggi setelah stroke. Adapun 6 gejala penyakit jantung yang perlu diketahui adalah nyeri di dada, sulit bernafas, jantung berdebar, pembengkakan pada kaki, badan lemas dan sianosis.

Penyakit jantung koroner bisa dicegah dengan jalan olah raga teratur, menghindari rokok, makan makanan yang berkolesterol tinggi, stress dan tidak mengkonsumsi alcohol, ” tandas dr. Ana Farida. ( ed’s 0810|red )

Bagikan

Baca Juga