Sidoarjo – Wakil Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Wadan Puuspenerbal), Laksma TNl Bayu Alisyhbana mewakili Komandan Puspenerbal, Laksda TNl Sisyani Jaffar melepas keberangkatan Helikopter Panther AS 565 MBe HS-1306 beserta Crew untuk bergabung dengan Satgas Maritime Task Force (MTF) TNI Konga XXVIII-P UNIFIL Lebanon Tahun 2024 di Baseops Pangkalan Udara TNl AL Juanda, Puspenerbal, Rabu (11/12/2024).
Helikopter Panther AS 565 MBe HS1306 yang berada di bawah satuan Skuadron Udara 100 Wing Udara 2, Puspenerbal ini diawaki Capten Pilot, Kapten Laut (P) Arif Heri dan Kapten Laut (P) Ardy Paath, dengan Copilot Lettu Laut (P) M. Langgeng Prakoso dan Lettu Laut (P/W) Andi Quita Wetuffahati serta 5 Crew (Flight Enginer, Mecanik 1 dan 2, Avionik dan Operator Flir).
Heli Panther yang akan on board di KRI Sultan Iskandar Muda-367, Satkor Koarmada II ini, akan bertugas selam setahun. Satgas MTF TNI Konga XXVIII-P UNIFIL direncanakan dilepas keberangkatannya ke daerah operasi oleh Panglima TNl Jenderal TNl Agus Subiyanto bersama Kasal Laksamana TNl Dr. Muhammad Ali dalam waktu dekat ini.
Helikopter anti kapal selam Panther AS 565 memiliki panjang 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram ini, berada di satuan Skuadron Udara 100 Wing Udara 2 Puspenerbal, Juanda yang dikomandani, Mayor Laut (P) Kuswoyo.
Komandan Puspenerbal mengatakan, seperti kita ketahui bersama sampai dengan saat ini, kondisi di Timur Tengah masih diliputi dengan ketegangan bersenjata dan meningkatnya eskalasi konflik bersenjata di Palestina yang merupakan negara yang berbatasan dengan Lebanon disisi selatan.
Sebagai komponen maritim dalam misi Unifil, MTF memiliki peran sentral untuk menjaga stabilitas keamanan di laut dengan melakukan operasi interdiksi laut atau Maritime Interdiction Operation (MIO). Oleh karena itu, tugas prajurit TNl yang akan melaksanakan misi perdamaian sangatlah kompleks dan strategis, yakni mendukung kebijakan pemerintah di kancah internasional dalam upaya perdamaian dunia.
“Tunjukkan bahwa prajurit TNl adalah prajurit terlatih, disiplin, dan profesional serta berprestasi sebagaimana yang telah ditorehkan oleh para kontingen garuda sebelumnya, pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan Wajib TNl, serta menghormati dan menjunjung tinggi budaya setempat dan menghindari pelanggaran sekecil apapun,” pinta Danpuspenerbal.
Penugasan ini lanjutnya, adalah tugas yang mulia sebagai dharma bhakti seorang prajurit. Keberangkatan crew heli yang tergabung dengan prajurit KRI Iskandar Muda-367 ke Lebanon juga menjadi bukti kesiapan operasional TNl AL yang tinggi. Persiapan dan pelatihan panjang yang telah dilalui adalah bekal berharga dalam penugasan.
“Jadikanlah momen ini sebagai pengalaman bagi kalian semua untuk menjadi bekal dalam menjalankan penugasan di TNI AL, oleh karena itu berikanlah yang terbaik dari kemampuan yang kalian miliki selama melaksanakan Satgas,” ujarnya.
Tampak hadir dalam kesempatan tersebut , Inspektur Puspenerbal, Dirrenbang, Dirops, Dirlog, Dirpers, Dirlambangja Puspenerbal, Danwing Udara 2, Danlanud Juanda, Kafasharkan Pesud dan Dankolat Penerbal.
Hadir juga Wakil Ketua Gabungan Jalasenastri Puspenerbal, Ny. Dicca Bayu, para pengurus dan Ketua Cabang dan istri crew Pesawat Helikopter Panther AS 565 MBe HS-1306.
(Dispenpuspenerbal|Rohman)