PB | Madiun – Bertempat di Graha Wiratama Padepokan Agung Persaudaraan Setia Hati Terate/PSHT Pusat Madiun Jl. Merak No. 10 Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan Manguharjo Kota Madiun dilaksanakan kegiatan Rapat Kerja Nasional/Rakernas Perguruan Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate/PSHT Tahun 2016. Kegiatan tersebut diikuti sekitar 400 peserta dari 237 Cabang PSHT Se-Indonesia dipimpin oleh Ketua Panitia Drs. R. Moerdjoko H.W dan Sekertaris H. Hari Wuryanto, SH.M.Ak. Minggu(28/8/16).
Pada pukul 08.00 WIB Rakernas dimulai dengan dilaksanakan Rapat Pleno Komisi A dan Komisi B. Dalam Penyampaian rekomendasi hasil rapat Komisi A, Ketua Sidang Komisi A Sigit Hariono yang intinya antara lain :
a). Mendukung surat pengurus pusat tentang kepengurusan PSHT.
b). Tidak memberikan ruang dan tempat bagi anggota PSHT yang tidak mendukung Kepengurusan PSHT Pusat.
c). Mengoptimalkan komunikasi hiraki terkait kegiatan pusat.
d). Perlunya kajian mendalam dan study kelayakan atas pendirian study Pencak Silat.
e). Setiap perubahan berhubungan dengan Yayasan PSHT harus dapat persetujuan dalam Parapatan Luhur.
f). Segera membentuk lembaga bantuan hukum dan advokasi.
g). Segera adanya pelimpahan wewenang kepada Ketua Cabang PSHT dalam mengamankan hak paten PSHT.
h). Seluruh keputusan rapat PSHT harus diplenokan oleh pengurus harian pusat PSHT di Padepokan, dan
i). Mengusulkan adanya salam PSHT yaitu “SH Terate Jaya”.
Senjutnya pukul 10.15 WIB Penyampaian rekomendasi hasil rapat komisi B oleh juru bicara Ir. Harun Sunarso/Ketua Sidang Komisi B. Intinya antara lain,
a). Seluruh warga SHT wajib mengamankan hasil Parapatan Luhur.
b). Menggalakan pengabdian masyarakat baik melalui donor darah maupun santunan kepada warga tidak mampu.
c). Melakukan MoU dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah/BPBD.
d). Perlu adanya gerakan Nasional serentak seluruh cabang PSHT untuk mencetak rekor MURI dalam hal kegiatan donor darah.
e). Mendokumentasikan kegiatan-kegiatan setiap cabang.
f). Pengesahan warga perlu dibentuk koordinator ditingkat eks karesidenan dan provinsi, dan
g). Membuat SOP harkat martabat.
Setelah Penyampaian rekomendasi hasil rapat komisi B, pukul 10.25 WIB dilanjutkan Coffe break dan sekaligus diskusi kemudian diadakan Rapat Pleno Keputusan Rakernas 2016 dilanjutkan Penutupan Rakernas.
Dalam Penutupan Rakernas Ketua Panitia Drs. R. Moerdjoko H.W. menyampaikan bahwa Selaku ketua panitia dan pengurus pusat mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta Rakernas dengan semangat dan kerelaan menyukseskan Rakernas semoga hasil kerja dapat bermanfaat bagi PSHT dan masyarakat. Hasil Rakernas yang telah kami terima akan ditindaklanjuti serta akan dikoordinasikan dengan Majelis Luhur. Keputusan/sikap PSHT Pusat bahwa mengenai pengesahan warga baru nanti untuk petugas yang mengesahkan harus membawa surat tugas dari PSHT Pusat. Apabila ada perpindahan calon warga dari cabang ke cabang lain harus ada surat rekomendasi dari cabang. Program latihan tingkat II untuk tahun 2016 ditiadakan dan saat ini lebih fokus konsolidasi di internal. Rekomendasi dan usulan dari Rakernas akan kita sesuaikan dan ditindaklanjuti ke depan. PSHT Pusat akan menyelenggarakan pengesahan dan diklat warga baru bertempat di Padepokan PSHT pusat diikuti Cabang Se-Indonesia dan setiap cabang 2 orang perwakilan. Mengenai atribut PSHT sudah memiliki hak paten. Karena itu Pusat memutuskan akan menerbitkan label atribut PSHT yang akan dipakai oleh seluruh calon warga baru dan untuk baju diserahkan ke cabang, setiap cabang membayar royalti label sebesar Rp. 6 ribu per label. Ujar Drs. R. Moerdjoko H.W.
Sedangkan Ketua Majelis Luhur PSHT Pusat Isbiantoro Intinya menyampaikan bahwa Kami sangat berterima kasih dan terharu kepada saudara-saudara dengan susah payah melaksanakan Rakernas dengan cukup baik dan lancar. Apapun yang dihasilkan dalam Rakernas akan kami pertimbangkan untuk kelanjutannya dan hasil Rakernas harus kita dukung dan kita laksanakan. Pungkasnya.(Tim/Penrem081/red)
