Surabaya – Ratusan Taruna dan personel Akademi Angkatan Laut (AAL) kembali jalani Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua yang digelar di Gedung Mas Pardi, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya, Rabu (24/3).
Tampak hadir dan turut divaksinasi, Gubernur AAL Laksda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han), Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.Tr. Opsla, Seklem AAL Laksma TNI Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han)., M.Tr. Opsla, para Pejabat Utama AAL, Ibu Asuh Taruna AAL yang juga Ketua CBS Jalasenastri AAL, Ny. dr. Nita Tunggul Suropati beserta jajaran pengurus lainnya.
Menurut Kasubditkes Ditpers AAL Letkol Laut (K) dr. Heru Nurdianto, Sp.U. selaku penanggung jawab pelaksanaan vaksinasi mengatakan bahwa vaksinasi dosis kedua hari ini diberikan kepada 294 orang dengan rincian 72 orang prajurit militer, 14 orang PNS dan 208 Taruna AAL, hal ini sesuai dengan jumlah vaksinasi pertama yang dilakukan pada tanggal 10 Maret 2021 lalu.
Untuk personel dan Taruna AAL lainnya yang belum mendapat vaksin pada hari ini lanjutnya, secara perlahan terus dilakukan upaya secara bertahap di Rumkit Drg. Nainggolan AAL baik untuk vaksin pertama maupun vaksin kedua.
Dari pelaksanaan vaksin dosis pertama tambah Heru, tidak ditemukan adanya prajurit dan Taruna yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun seandainya ditemukan gejala KIPI ringan dan sedang maka akan dilakukan observasi, tapi KIPI dengan gejala berat akan di evakuasi ke RSPAL dr. Ramelan.
“Setiap kita melaksanakan vaksinasi selalu menyiapkan tim medis. Jadi ada sudut medisnya dimana terdapat beberapa dokter ahli, jantung, paru, anestesi dan dokter umum yang siap membantu apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan,” paparnya.
Menurutnya, pelaksanaan Vaksin Covid-19 dengan jenis Vaksin Sinovac ini, harus melalui empat tahapan.
Yaitu pertama, orang yang akan disuntik vaksin harus lolos verifikasi setelah pendaftaran on line melalui aplikasi ‘Peduli Lindungi’. Kemudian ke pos dua untuk pengecekan suhu, tensi, skrining dan anamnase. Di pos ini calon penerima vaksin akan diperiksa secara detail termasuk ada tidaknya penyakit penyerta.
“Dalam pos ini akan diberikan pertanyaan sebanyak 16 item termasuk ada tidaknya penyakit bawaan. Jika ada satu saja item yang tidak sesuai syarat, maka dia tidak boleh dulu menerima vaksin,” ungkapnya.
Jika lolos di pos dua, maka tahapan berikutnya adalah pemberian Vaksin Covid-19 yang berada di pos tiga. Usai disuntik, penerima vaksin akan menjalani masa observasi selama 30 menit di pos empat. (Arif|bagpen AAL)