oleh

Rayakan Idul Fitri 1446 H, Komandan dan PJU Puspenerbal Shalat Ied Bersama Prajurit Penerbangan TNl AL Wilayah Surabaya

Sidoarjo – Sambut dan rayakan Hari Kemenangan Idul Fitri 1446 H/2025 H, Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksda TNl Sisyani Jaffar, Pejabat Utama (PJU) dan Kasatker Puspenerbal melaksnakan Shalat Ied bersama prajurit dan keluarga Penerbangan TNl AL wilayah Surabaya di halaman Balai Prajurit RM Moedjono Poerbonegoro Puspenerbal, Juanda, Senin (31/3/2025).

Tampak hadir Wadan Puspenerbal, Laksma TNl Bayu Alisyahbana, Dirpers Puspenerbal, Dirlog Puspenerbal, Danlanudal Juanda, Kafasharkan Pesud, Wakil Ketua PG Jalasenastri Puspenerbal, Ny. Dicca Bayu dan jajaran Pengurus PG Jalasenastri Puspenerbal lainnya.

Jamaah Shalat Ied yang diikuti sedikitnya 450 jamaah tersebut dipimpin Iman dan Khotib Shalat Ied, Ustad Letda Laut (KH) Abdul Azis S.Pdi.

Dalam untaian hikmah Idul Fitrinya, Ustad Azis mengatakan bahwa setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Hari raya ini bukan sekadar momen untuk berkumpul bersama keluarga atau menikmati hidangan khas Lebaran, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam.

Idul Fitri kata Ustad Azis, sering disebut sebagai “Hari Kemenangan” bagi umat Islam. Namun, kemenangan seperti apa yang dimaksud?

Menurutnya, setelah sebulan penuh menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, seorang Muslim telah melalui berbagai ujian, baik secara fisik maupun spiritual. Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan kesabaran, serta memperbanyak ibadah dan amalan baik.

Idul Fitri jelasnya, disebut sebagai Hari Kemenangan, karena umat Islam telah berhasil menyelesaikan salah satu ibadah yang penuh tantangan, yaitu puasa Ramadhan. Kemenangan ini bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara spiritual, yakni keberhasilan dalam mengendalikan hawa nafsu dan menjauhkan diri dari godaan duniawi.

“Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya di Surah Al-Baqarah ayat 183 bahwa tujuan utama puasa adalah untuk mencapai derajat ketakwaan,” terangnya.

Ayat ini lanjutnya, menegaskan bahwa puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan seseorang.

“Dengan berakhirnya Ramadhan, Idul Fitri menjadi momen kemenangan bagi mereka yang telah berhasil menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan,” ungkapnya.

Menurutnya, ada beberapa makna utama lainnya di balik sebutan tersebut, antara lain kemenangan atas hawa nafsu, kemenangan dalam menjakankan ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT, kembali ke fitrah yang suci, kemenangan dalam menjalin silaturahmi antar sesama manusia, dan kemenangan dalam berbagi dan peduli terhadap sesama.

(Dispenpusoenerbal|Rohman|red)

Bagikan

Baca Juga