Ponorogo, 23 Mei 2025 – Kabupaten Ponorogo sedang mempersiapkan diri sebagai salah satu kandidat kota/kabupaten kreatif dunia. Melalui Reog dan Ponorogo Creative Festival (PCF), Kabupaten di Jawa Timur (Jatim) itu menaruh harapan besar untuk menjadi bagian dari UNESCO Creative Cities Network (UCCN) atau Jejaring Kota Kreatif UNESCO.
“Akhirnya setelah dua tahun menunggu kami bersama Kota Malang berhasil masuk ke dalam seleksi UCCN dan mendapatkan kesempatan tersebut,” ujar Bupati Ponorogo Sugiri Sankoco pada Rabu, 21 Mei 2025.
UCCN mulai diusulkan pada tahun 2004 dan berlangsung setiap 2 tahun sekali. Saat ini ada 350 kota dari lebih 100 negara yang tergabung dalam UCCN yang memiliki komitmen kuat terhadap kerja sama internasional serta menaruh fokus investasi pada kreativitas dan memiliki identitas budaya yang kuat.
“Tentunya kami sangat berharap di akhir tahun 2025 mendapatkan kesempatan tersebut (menjadi bagian dari UCCN) agar dapat menjadi bagian dari jejaring kota kreatif di dunia,” ucap Sugiri berharap.
Sugiri meyakini industri ekonomi kreatif menjadi salah satu penyokong bagi Ponorogo. Menurutnya, kontribusi ekonomi kreatif dalam bagi Ponorogo sangat besar terutama dari Reog Ponorogo yang telah menjadi identitas.
“Hampir 21 ribu orang mampu dihidupkan oleh Reog Ponorogo beserta produk turunannya. Untuk itu kami mengelaborasikannya dengan mendirikan museum dan monumen Reog Ponorogo. Sebab itu pada Ponorogo Creative Festival 2025 terpilihnya tema Pring Harmonic sebagai arti untuk merakit kepentingan bersama-sama,” ucap Sugiri.
Ponorogo Creative Festival sendiri akan berlangsung pada 22-24 Mei 2025. Sekretaris Utama Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) Dessy Ruhati akan membuka langsung perhelatan tersebut.
“Kami menyambut dengan penuh antusias dan rasa hormat terhadap langkah strategis Kabupaten Ponorogo dalam mengajukan diri sebagai bagian dari UNESCO Creative Cities Network di bidang Craft and Folk Art,” ujar Dessy.
Dessy mengatakan Kemenekraf akan terus mendampingi Ponorogo tidak hanya dalam proses UCCN tetapi juga dalam menguatkan seluruh ekosistem ekonomi kreatif Ponorogo. Secara umum, Kemenekraf disebut Dessy siap membantu dalam peningkatan kapasitas SDM, pemberian fasilitas promosi, hingga pengembangan produk berdaya saing global.
“Ponorogo telah menunjukkan bahwa kreativitas bukan hanya hiburan tapi juga kekuatan pembangunan,” kata Dessy.
Diketahui setidaknya ada 7 cakupan bidang kreatif dalam UCCN yaitu kerajinan dan seni rakyat sebagaimana disiapkan oleh Kabupaten Ponorogo, kemudian ada film, gastronomi, desain, seni media, dan musik. Untuk 2025, kota/kabupaten lain yang tengah bersiap yaitu Kota Malang, Kota Makassar, dan Kabupaten Tangerang.
Di Indonesia, ada 5 kota/kabupaten yang sebelumnya sudah termasuk dalam Jejaring Kota Kreatif UNESCO tersebut yaitu Pekalongan, Bandung, Ambon, Jakarta, dan Surakarta. Pekalongan dikenal sebagai Kota Kriya dan Seni Rakyat, Bandung ‘Kota Desain’, Ambon ‘Kota Musik’, Jakarta sebagai ‘Kota Literasi’, dan Surakarta ‘Kota Kriya dan Seni Rakyat’.
(Kontributor: Rafi)