PB | Cilacap – Karwiti (60) perempuan terlihat renta itu sedang berdiri di depan rumahnya yang sedang di rehab, Sabtu siang (01/10/2016). Terlihat gembira dan terharu, sesekali perempuan tua itu melihat ke atap rumahnya. Perempuan itu sedang istirahat usai menyiapkan makanan ringan dan kopi.
Nenek renta itu yang bernama Karwiri janda asal Dusun Sawangan, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap, Karwiti mengaku sering memperhatikan kondisi rumahnya. Dia bukan khawatir rumahnya akan roboh, bahkan menimpanya, melainkan dia takjub rumahnya yang berukuran 6×3 meter itu seolah disulap oleh para prajurit TNI. “Rumah saya sedang dibangun pak Tentara,” ujar Karwiti saat di depan rumahnya.Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reg ke-97 yang berlangsung selama 30 hari di desa Mekarsari. Karwiti adalah salah satu contoh potret kemiskinan di Kecamatan Cipari, khususnya di Dusun Sawangan, Desa Mekarsari yang rumahnya sempat dikunjungi Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi saat pembukaan TMMD Reg. Ke-97 yang lalu.
“Sebelumnya saya hanya bisa membayangkan dan terus berharap, kapan saya punya rumah yang layak untuk ditempati,” katanya sendu.
Karwiti dan dua anaknya tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Nafasnya memburu menahan tangis yang seakan hendak meledak saat mengenang rumah reyot yang dihuni bersama dua anak.
Ia berkisah, rumahnya yang dihuni dulu hanya berkontruksikan kayu bambu. Itu pun dindingnya sudah banyak yang berlubang dan lapuk, bahkan di sebagian atapnya juga banyak yang bolong dan bocor saat hujan turun. Jika di musim hujan, janda tua itu bergulat melawan dinginnya udara yang menerobos rumah tanpa ampun.“Mau memperbaiki tidak punya biaya. Buat makan saja masih kurang. Dua anak saya sudah hidup sendiri, keduanya ikut saya, tetapi bekerja jualan cilok,” katanya.
Karena kondisi itulah, membuat Karwiti yang meski usianya 60 tahun lebih, tetap berjuang mengais rezeki. Dia mencari nafkah dengan cara buruh.
Pendapatannya dari pekerjaan-pekerjaan itu tak seberapa. Tak jarang Karwiti harus mengurangi jatah makan dirinya dan anak serta cucunya. Kerap kali mereka hanya makan satu kali sehari agar raskin (beras bantuan dari pemerintah) yang dimilikinya bisa dihemat. Hidup serba kesulitan itu membuat Karwiti tak bisa memperbaiki rumah tinggalnya.
Dengan ucapan terimakasih yang tak terhingga dilontarkan Karwiti kepada prajurit TNI yang sedang.menggarap rumahnya, begitu pedulinya bapak bapak TNI bekerja sebagai tukang batu untuk menperbaiki rumah saya, sekali lagi saya ucapkan terimakasih TNI,” Ucap Karwiti. (STY/red)