PB | Cilacap – Mbah Karwiti (60), perempuan yang sudah cukup tua itu tampak sedang berdiri di depan rumahnya yang sedang di rehab TNI Kodim Cilacap, Minggu (01/10/2016). Saat memandangi rumahnya yang dalam proses perbaikan itu, terkesan di wajah Mbah karwiti memendam perasaan gembira dan terharu. Sesekali perempuan tua itu melihat ke atap rumahnya.
Saat di temui, Minggu (2/20/2016), Nenek Karwiti , janda asal Dusun Sawangan, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap itu mengaku, sering memperhatikan kondisi rumahnya yang sedang diperbaiki itu. Dia bukan khawatir rumahnya akan roboh dan akan menimpanya. Melainkan dia takjub rumahnya yang berukuran 6 x 3 meter itu seolah disulap oleh para prajurit TNI. “Sya hampir tidak percaya, rumah saya sedang dibangun pak Tentara,” ujarnya.
Nenek Karwiti adalah salah satu contoh potret kemiskinan di Kecamatan Cipari, khususnya di Dusun Sawangan, Desa Mekarsari. Rumahnya sempat dikunjungi Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi saat pembukaan TMMD Reg. Ke-97 20 September yang lalu.
“Sebelumnya saya hanya bisa membayangkan dan terus berharap, kapan saya punya rumah yang layak untuk ditempati. Eee.. Alhamdulillah, saat ini akhirnya terwujud berkat TMMD Kodim Cilacap,” ungkapnya.
Sehingga wajar, jika Mbah Karwiti dan dua anaknya tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Nafasnya memburu menahan tangis yang seakan hendak meledak saat mengenang rumah reyot yang dihuni bersama dua anak.
Mbah Karwiti pun berkisah, rumahnya yang dihuni dulu hanya berkontruksikan kayu bambu. Itu pun dindingnya sudah banyak yang berlubang dan lapuk. Bahkan di sebagian atapnya juga banyak yang bolong dan bocor saat hujan turun. Jika di musim hujan, janda tua itu bergulat melawan dinginnya udara yang menerobos rumah tanpa ampun. “Mau memperbaiki tidak punya biaya. Buat makan saja masih kurang. Dua anak saya sudah hidup sendiri, keduanya ikut saya, tetapi bekerja jualan cilok,” tuturnya.
Karena kondisi ekonominya, membuat Karwiti yang meski usianya sudah 60 tahun lebih, tetap berjuang mengais rezeki, mencari nafkah dengan cara buruh.
Pendapatannya dari pekerjaan-pekerjaan itu tak seberapa. Tak jarang Karwiti harus mengurangi jatah makan dirinya dan anak serta cucunya. Kerap kali mereka hanya makan satu kali sehari agar raskin (beras bantuan dari pemerintah) yang dimilikinya bisa dihemat. Hidup serba kesulitan itu membuat Karwiti tak bisa memperbaiki rumah tinggalnya.
Dengan ucapan terimakasih yang tak terhingga dilontarkan Karwiti kepada prajurit TNI Kodim Cilacap yang sedang menggarap rumahnya. ‘’Saya tidak menyangka, begitu pedulinya bapak bapak TNI bekerja sebagai tukang batu untuk menperbaiki rumah saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih,’’ pungkas Karwiti. (pendim 0703/Cilacap/red)