oleh

Said Agil Al Munawwar Jelaskan Hikmah Nuzulul Qur’an Hingga Green Lifestyle

Jakarta – Peringatan Nuzulul Qur’an 1446 H tingkat Kenegaraan berlangsung di Kantor Kementerian Agama MH Thamrin, Jakarta. KH Said Agil Husin Al Munawwar sampaikan ceramah dengan tema ‘Al Qur’an dan Konsep Lingkungan Hidup’, sebagai sub tema tafsir Ekologis tentang khalifah dan green lifestyle.

KH Said Agil Husin Al Munawwar menyampaikan bahwa Al-Qur’an adalah kitab suci utama dalam agama Islam, yang diyakini oleh umat Muslim sebagai wahyu dari Allah SWT. Al-Qur’an berisi petunjuk, hukum, dan pedoman hidup bagi manusia agar dapat menjalani kehidupan dengan benar sesuai dengan ajaran Islam.

“Al-Qur’an dan spiritualitas memiliki hubungan yang sangat erat dalam Islam. Al-Qur’an bukan hanya kitab suci yang berisi hukum dan ajaran agama, tetapi juga merupakan sumber utama bagi pengembangan spiritualitas seorang Muslim,” kata KH Said Agil Husin Al Munawwar, di Jakarta, Senin, malam (17/3/2025).

“Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia, termasuk petunjuk dalam mencapai kedekatan dengan Allah SWT. Al-Qur’an memberikan petunjuk yang jelas dan lengkap mengenai bagaimana manusia seharusnya hidup, berinteraksi dengan sesama, dan berhubungan dengan Allah SWT,” sambung KH Said Agil Husin Al Munawwar.

KH Said Agil Husin Al Munawwar juga menyampaikan bahwa kitab suci ini berisi kisah-kisah para Nabi dan Rasul, pelajaran moral, serta hukum-hukum yang mengatur kehidupan manusia. Ayat-ayat Al-Qur’an mengandung nasihat, peringatan, dan kisah-kisah yang dapat menginspirasi dan membimbing seseorang dalam perjalanan spiritualnya.

“Dengan membaca, memahami, dan merenungkan Al-Qur’an, seorang Muslim dapat memperoleh pencerahan spiritual dan meningkatkan keimanan. Al-Qur’an merupakan sumber utama dari segala ajaran Islam, mencakup akidah (keyakinan), ibadah (ritual), muamalah (interaksi sosial), dan akhlak (moral). Kitab ini menjadi pedoman bagi umat Muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam aspek spiritual maupun duniawi,” jelas KH Said Agil Husin Al Munawwar.

KH Said Agil Husin Al Munawwar menjelaskan bahwa membaca Al-Qur’an dapat memberikan ketenangan dan kedamaian hati. Ayat-ayat Al-Qur’an yang indah dan penuh makna dapat meredakan kegelisahan, menghilangkan kesedihan, dan memberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan. Banyak Muslim menemukan ketenangan spiritual dengan membaca Al-Qur’an, terutama saat mengalami kesulitan atau kesedihan.

“Al-Qur’an sebagai sarana untuk berdzikir dan beribadah. Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk selalu mengingat Allah SWT. (berdzikir). Dengan membaca Al-Qur’an adalah salah satu bentuk dzikir yang paling utama. Dengan membaca Al-Qur’an, seorang Muslim dapat memperkuat hubungannya dengan Allah SWT. dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan,” terang KH Said Agil Husin Al Munawwar.

Selain itu, KH Said Agil Husin Al Munawwar menjelaskan bahwa Al-Qur’an sebagai Pedoman Akhlak. Al-Qur’an mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang luhur. Dengan mengamalkan ajaran Al-Qur’an, seorang Muslim dapat mengembangkan akhlak yang mulia dan meningkatkan kualitas spiritualnya.

“Al-Qur’an mengajarkan pentingnya kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan kesabaran, yang semuanya merupakan aspek penting dari spiritualitas Islam. Bahkan, Al-Qur’an sebagai Sumber Ilmu Pengetahuan,” kata KH Said Agil Husin Al Munawwar.

Menurut KH Said Agil Husin Al Munawwar, Al-Qur’an memainkan peran yang sangat penting dalam pengembangan spiritualitas seorang Muslim. Mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari akan membawa keberkahan dan kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan mereka.

Tafsir Ekologis tentang Khalifah dan Green Lifestyle

Dijelaskan KH Said Agil Husin Al Munawwar, menghubungkan konsep khalifah dalam Islam dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan dan keberlanjutan hidup di bumi, manusia dianggap sebagai khalifah (pemimpin atau wakil), yang diberikan tugas oleh Allah untuk memelihara dan mengelola bumi dengan bijaksana. Konsep ini tercermin dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang mengingatkan manusia tentang tanggung jawabnya dalam menjaga alam semesta, sebagai wujud amanah dari Allah.

“Islam melarang perbuatan yang merusak lingkungan, seperti pencemaran, pemborosan, dan perusakan hutan (QS. Al-A’raf [7]: 56). Nabi Muhammad SAW juga mencontohkan gaya hidup sederhana dan ramah lingkungan,” jelas KH Said Agil Husin Al Munawwar.

“Dengan prinsip-prinsip tersebut, Islam mengajarkan bahwa manusia harus bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan sebagai amanah dari Allah SWT. Green lifestyle atau gaya hidup ramah lingkungan sangat sejalan dengan ajaran Islam yang mengutamakan kesederhanaan, kebersihan, dan kelestarian alam,” terang KH Said Agil Husin Al Munawwar.

Sebagai khalifah di bumi, lanjut KH Said Agil Husin Al Munawwar, umat Islam diajak untuk mengimplementasikan green lifestyle dalam kehidupan sehari-hari dengan mengurangi penggunaan plastik dan sampah yang tidak dapat terurai, menghemat penggunaan energi dan air, menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan atau beralih ke transportasi umum, dan menanam pohon dan merawat alam sekitar.

“Tafsir ekologis tentang khalifah dan green lifestyle menunjukkan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan umatnya untuk memimpin bumi, tetapi juga untuk bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian alam,” tandas KH Said Agil Husin Al Munawwar.

Di akhir acara Menteri Agama, Nasaruddin Umar berkesempatan melaunching penulisan mushaf Nusantara disaksikan oleh Wakil Menteri Agama Romo H. R. Muhammad Syafii, Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmat.

Malam Nuzulul Quran Tingkat Kenegaraan tahun 2025 ini dihadiri oleh Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, Wakil Menteri Agama Romo H. R. Muhammad Syafii, Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, perwakilan Duta Besar Negara Sahabat, dan para Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah putih, serta pejabat Kemenag, dan tokoh agama, serta Ormas Islam.

(Kontributor: Arif)

Bagikan

Baca Juga