Jakarta – Kegemaran bermain gitar dan musik yang dilakukan oleh Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi sejak kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Denpasar, Bali, hingga kini masih terus dijalani. Seperti Presiden VI Susilo Bambang Yudhoyono yang kerap bermain gitar dan bernyanyi di waktu-waktu yang senggang maupun resmi, Viva Yoga pun demikian.
Kegemaran bermain gitar dan bermusik dari Wakil Ketua Umum PAN itu rupanya juga mendapat perhatian dari gitaris grup band Padi, Satriyo Yudi Wahono atau lebih akrab dipanggil Piyu Padi.
“Beberapa hari yang lalu Mas Piyu main ke rumah saya”, ujar Viva Yoga kepada wartawan hiburan, Jakarta, 27/12/2024. Banyak aktivitas yang dikerjakan oleh kedua orang itu saat bertemu, “mulai ngopi, ngobrol santai jawatimuran, hingga bermain gitar listrik dan akustik”, ujar pria asal Lamongan, Jawa Timur.
“Kita juga duet menyanyi lagu Kasih Tak Sampai”, tambahnya.
Dalam kesempatan itu Viva Yoga memuji kepiawaian Piyu dalam bermain gitar, “petikan gitar Mas Piyu menjadikan Padi memiliki ciri tersendiri”, ungkapnya.
Dirinya tidak hanya menambah ilmu dari Piyu bagaimana bermain gitar yang oke namun juga mengulik kisah dan cerita munculnya syair dan lirik Kasih Tak Sampai.
Setelah mendengar asal usul lagu itu dari penciptanya langsung, Viva Yoga tersenyum. “Mas Piyu walaupun pintar bermain gitar, ganteng, dan kuliah di Universitas Airlangga, rupanya juga sempat ditolak gadis”, tuturnya dengan tertawa.
Meski gadis idaman akhirnya tidak menjadi pelabuhan hatinya namun ia tetap menginginkannya dan dituangkan dalam syair-syair lagu itu, ‘Tetaplah menjadi bintang di langit, Agar cinta kita akan abadi, Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini, Agar menjadi saksi cinta kita, berdua…’
Dalam pertemuan yang penuh keakraban, Viva Yoga mendukung aktivitas yang saat ini dilakukan oleh Piyu yakni memperjuangkan hak royalti pencipta lagu (Royalti Right). Sebagai Ketua Umum Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI), Piyu saat ini tengah menuntut hak-hak yang seharusnya diterima oleh pencipta lagu.
Apa yang dilakukan itu menurut Viva Yoga bagian dari demokrasi. “Terus berjuang Mas Piyu untuk ‘Royalty Right”, ujarnya.
“Suatu perjuangan kemanusiaan demi menegakkan hak-hak musisi dan pencipta lagu agar dapat bermartabat”, tambahnya.
(Kontributor : Arif)