Banjarnegara – Semua orang mungkin bisa mengajar, namun belum tentu bisa mengajar anak-anak SD junior, perlu kesabaran yang luar biasa. Senyuman terkadang senjata ampuh untuk mencairkan suasana asing anak-anak tersebut.
Mengajar TK, PAUD dan SD, berarti mengajar anak yang sedang ada dalam usia keemasan, sebuah masa dimana potensi anak sedang berkembang dan interaktif mengetahui hal-hal yang bersifat baru baginya. Pada masa inilah saat yang tepat untuk membuatnya menjadi seorang pembelajar yang ceria mandiri dan haus pengetahuan.
Adalah Koptu Suyanto, salah satu anggota Satgas TMMD dari Kodim 0704 Banjarnegara tidak mau menyia-nyiakan waktu luang pekerjaan TMMD yang tinggal menyisakan empat hari efektif dari 30 hari pelaksanaan. Yanto panggilan akrab Suyanto, melakukan hal positif dengan mengajari Basid (8) kelas 3, Asnan (7) dan Ian (7) masing-masing kelas 2 di SDN 1 Pasegeran, untuk berhitung dan bernyanyi sambil menaiki motor trailnya keliling Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum, lokasi TMMD Reguler 102 Banjarnegara.
Upaya yang dilakukan prajurit Satgas TMMD tersebut saat menjadi guru sukarelawan bagi ketiga anak patut kita apresiasi dan acungan jempol. Selain berkutat dengan pasir, batu dan semen, ia juga turut memperhatikan pendidikan anak-anak di Pasegeran.
“Mereka saya ajak naik motor sambil bercanda sekaligus belajar berhitung dan bernyanyi dengan harapan cepat menyerap ilmu tidak tegang dan terhibur.” ungkapnya.
Mereka yang di usia emas ini, akan lebih mudah menyerap materi yang diberikan melalui pengalaman interaksi apalagi dengan objek-objek konkrit di sekitarnya, daripada hanya belajar baca tulis dan hitung saja. untuk itulah anak-anak sesekali perlu diajak belajar diluar kelas, outbond dan sebagainya, sambil disusupi ilmu baca tulis dan hitung. semisal di lokasi TMMD, anak-anak tersebut dibawa berjalan sepanjang jalan desa, kemudian disuruh menghitung jumlah tiang yang terpasang Bendera Merah Putih dengan umbul-umbul.
“itulah sekedar contoh untuk kiat pendekatan kilat untuk akrab dan dekat dengan anak-anak, yang penting kita memposisikan dulu sebagai sahabat mereka baru mencerdaskan mereka.” imbuh Kopral tersebut.(pendim0704|red|noven)