

Budidaya ini dimulai sejak awal bulan September 2016 dengan tujuan demi mensejahterakan masyarakat Papua, khususnya di Boven Digoel yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan Pala, selain itu juga meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat yang dapat bekerja sebagai petani Pala. 

“Butuh waktu sekitar 3 tahun sampai panen untuk dapat langsung dirasakan hasilnya”, ujar Yusril (27), warga pendatang asal Makassar yang membantu Satgas sebagai supervisor karena pengalamannya dalam pembudidayaan Pala ini. “Sejauh ini sudah ada hampir 5000 bibit yang kita kerjakan di ladang seluas 10 hektar”, tambahnya.

Upaya budidaya ini tergolong simpel, namun tetap harus telaten. Karena walaupun pemberian pupuk sama dengan tanaman lain pada umumnya, namun kadar air yang berlebih dapat menghambat pertumbuhan tanaman Pala. Hama semacam serangga pun menjadi kendala, maka dibutuhkan orang- orang yang berpengalaman di bidang pertanian untuk merawat Pala hingga panen dan hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Boven Digoel, Papua.(penkostrad/red)