PB | Merauke – Tugas pokok Satgas Pamtas RI-PNG di perbatasan adalah menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan di antara kedua negara. Namun terkadang terdapat tugas-tugas tambahan lain yang harus mereka laksanakan dikarenakan perbedaan kebutuhan ditiap-tiap wilayah perbatasan.
Salah satunya adalah Pos Rawa Bustop Satgas Pamtas RI-PNG Yonif PR 330/Tri Dharma (TD) Kostrad yang terletak tepat dipintu keluar masuknya pelintas batas tradisional. Hal tersebut membuat mereka memiliki tugas tambahan yaitu melakukan pendataan terhadap pelintas batas tradisional, Satgas memeriksa kelengkapan dokumen serta barang-barang bawaanya.
Pelintas batas tradisional yang masuk ataupun keluar wilayah RI-PNG, rata-rata mengunjungi sanak famili yang ternyata banyak hubungan kekerabatan antar warga kedua negara khusunya sekitar wilayah Pos Rawa Bustop, dan juga pelintas batas tradisional yang melintasi batas RI-PNG untuk melaksanakan transaksi jual beli/ berdagang.
Letnan Satu Inf Jhonatan Ginting selaku Danpos Rawa Bustop mengatakan, bahwa seluruh anggota Pos Rawa Bustop siap melaksanakan tugas tersebut walaupun sesungguhnya tugas itu merupakan tugas dari Imigrasi dan Bea Cukai. Dikarenakan keterbatasan petugas dan fasilitas dari pihak Imigrasi dan Bea Cukai maka TNI sebagai garda terdepan bangsa akan selalu siap membantu.
Di tempat yang berbeda, Kasilantuskem Imigrasi Merauke Bapak Sam Fernando mengucapkan terimakasih atas apa yang telah dilakukan prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif PR 330/TD Kostrad. Beliau mengakui bahwa Imigrasi Merauke memiliki keterbatasan personel dan fasilitas di beberapa wilayah perbatasan. Namun Imigrasi Merauke akan terus berkoordinasi dengan kantor Imigrasi pusat agar dalam waktu dekat didirikan pos Imigrasi disetiap pintu-pintu perlintasan perbatasan.(penkostrad/red)