Jakarta – DPP PDI Perjuangan (PDIP) menggelar wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan Lakon Pandu Swargo, pada Sabtu (8/6/2024) malam.
Selain memperingati Bulan Bung Karno, acara ini turut dipersembahkan memperingati Almarhum Taufiq Kiemas, suami Ketua Umum DPP PDIP Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri.
Di mana, tepat sebelas tahun yang lalu, almarhum Taufiq Kiemas wafat.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa gelaran wayangan dengan lakon Pandu Swargo ini merupakan arahan dari Megawati Soekarnoputri.
Acara ini sekaligus untuk mengenang Bung Karno dan Taufiq Kiemas. Terutama, kata Hasto, untuk terus menginspirasi perjuangan kedua tokoh itu dalam menjaga Indonesia Raya.
Hal itu disampaikan Hasto dalam di sela-sela gelaran wayangan bersama Dalang Ki Warseno Slank dan Ki Amar Pradopo dengan Lakon Pandu Swargo di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta pada Sabtu (8/6/2024).
“Maka hari ini karena bertepatan dengan wafatnya Alm. Pak Taufiq Kiemas maka lakon tersebut dipersembahkan sebagai seluruh ungkapan spiritual untuk mendoakan Bung Karno dan Alm. Pak Taufiq diterima di sisi-Nya dan terus menginspirasi perjuangan didalam menjaga Indonesia Raya kita,” kata Hasto.
Hasto mengatakan dalam lakon wayang banyak menggambarkan tentang realitas kehidupan saat ini. Bahkan, dalam perwayangan juga mengajarkan tentang banyak hal dalam menghadapi kehidupan.
Dalam lakon Pandu Swargo juga, Hasto mengatakan diajarkan pendidikan budi pekerti dan nilai-nilai menghargai orang tua yang telah membesarkan dan mendidik.
“Maka yang tidak memahami pendidikan budi pekerti ya hasilnya seperti itu, dalam kisah wayang, jadi si Supala yang lupa kepada siapa yang telah besarkan, mendidik atau menjadi berbagai tokoh lainnya maka wayang ini menyajikan baik buruk di dalam kehidupan dan kita ambil saripati gimana republik ini,” ujar Hasto.
“Kaya dengan falsafah yang seharusnya kita bisa belajar dari nilai-nilai yang terkandung dalam setiap cerita tentang pentingnya perbuatan baik. Itu juga diajarkan dalam agama, pendidikan budi pekerti. Mereka yang lupakan hal itu sama saja melupakan seluruh nasihat falsafah dari para nenek moyang kita,” jelas dia.
Lebih lanjut, politisi asal Yogyakarta ini juga mengungkapkan pada peringatan hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, Megawati berada di Ende, NTT untuk menggali seluruh pemikiran-pemikiran Bung Karno dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
“Dan pada 21 Juni nanti akan diadakan kegiatan di Kota Blitar, besok Mas Tok (Guntur Soekarnoputra), Mas Guruh Soekarnoputra akan mengadakan suatu acara dalam rangka Bulan Bung Karno,” jelas Hasto.
Adapun dalam acara ini turut hadir Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto, Wakil Sekertaris Jenderal PDIP, Utut Adianto hingga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rahmad Handoyo dan Deddy Sitorus.
Tak hanya pengurus partai, ratusan masyarakat sekitar Sekolah Partai Lenteng Agung turut hadir dalam gelaran wayang tersebut. Mereka begitu antusias untuk menyaksikan gelaran wayang tersebut.
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri turut menyaksikan wayangan melalui daring. (Red/Arif)