oleh

Sinergikan Safety Culture, Komandan Puspenerbal Buka Pelatihan Caso, Hira dan lsia bagi Awak Pesud

Sidoarjo  – Dalam upaya mensinergikan safety culture di Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Puspenerbal), Komandan Puspenerbal Laksda TNl Sisyani Jaffar membuka Pelatihan Company Aviation Safety Officer (CASO), Hazard Identification and Risk Assessment (HIRA) dan Internal Safety Investigation and Audit (ISIA) bagi awak Pesud Penerbangan TNI Angkatan Laut TA 2023, Senin (13/11/2023).

Pelatihan yang berlangsung 13-30 November 2023 mendatang ini, digelar di Wisma Perwira Lanudal Juanda diikuti 232 peserta yang berasal dari perwakilan satuan jajaran Puspenerbal dengan menghadirkan para instruktur kompeten dari Indonesia National Air Asosiasi Pengangkut (INACA).

Personel yang hadir di Wispa Juanda berasal dari Mako Puspenerbal, Wing Udara 2, Fasharkan Pesud dan Kolat Penerbal, sementara itu yang mengikuti secara daring terdiri dari Wing Udara 1, Wing Udara 3, Lanudal Sabang, Tanjungpinang, Matak, Jakarta, Surabaya, Kupang, Manado, Kupang dan Aru.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wadan Puspenerbal Laksma TNl Bayu Alisyahbana, Irpuspenerbal, para Direktur Puspenerbal, Komandan Wing Udara 2, Danlanudal Juanda, Kafasharkan Pesud dan Komandan Kolat Penerbal, Tim Peninjau dari Sopsal Mabesal, perwakilan 19 instansi stakeholder Bandara Juanda serta perwira staf terkait lainnya.

Danpuspenerbal mengatakan, Puspenerbal memiliki tugas membina kekuatan penerbangan TNl AL. Dalam melaksanakan tugas sesuai fungsi asasinya tersebut, dilengkapi dengan alat utama sistem senjata (Alutsista) berupa pesawat udara beserta personel pengawaknya.

Menurut Danpuspenerbal, pengoperasian alutsista pesawat udara (pesud) dalam melaksanakan misi sebagai bagian dari SSAT tersebut, sangat memungkinkan timbulnya kerugian terhadap personel maupun materiil.

Hal tersebut lanjutnya, mengharuskan dan menuntut dimilikinya suatu pengetahuan dan kemampuan awak pesud untuk dapat mencegah terjadinya incident atau accident pada pengoperasian pesawat udara guna mendukung kesiapan tempur dalam melaksanakan tugas operasional yang diemban.

Menurutnya, pelatihan fundamental safety management training ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang konsep dan prinsip dasar manajemen keselamatan penerbangan, mempelajari bagaimana menerapkan aviation sistem management safety (ASMS) yang efektif, mengidentifikasi risiko, menganalisis kejadian, dan mengembangkan tindakan pencegahan yang meliputi pengetahuan tentang CASO, HIRA dan ISIA.

Dari beberapa materi tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan awak Pesud Penerbangan TNI AL tentang CASO yang ditujukan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi petugas keselamatan penerbangan yang efektif di lingkungan penerbangan.

Kemudian tentang HIRA, yang bertujuan untuk melatih peserta dalam mengidentifikasi bahaya potensial di lingkungan penerbangan dan mengevaluasi risiko yang terkait. Peserta akan mempelajari metode identifikasi bahaya, analisis risiko, dan pengembangan strategi pengendalian risiko untuk memastikan keselamatan operasional.

Dan pengetahuan tentang ISIA, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan investigasi kecelakaan.

(Puspenpenerbal|Rohman)

Bagikan

Baca Juga