Ponorogo, – Tak ingin lingkungan di sekitar tempat tinggalnya terus tercemar, Serda Muhamad Rohman Yudianto yang kesehariannya bertugas di Koramil 0802/21 Pudak, jajaran Korem 081/DSJ, melakukan upaya budidaya cacing.
Budidaya yang gelutinya sejak awal tahun 2025 itu diakuinya sangat efektif untuk mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya di aliran sungai sekitar tempat tinggalnya.
“Di tempat tinggal saya banyak warga yang memelihara sapi. Kotoran sapinya kadang dibuang di sembarang tempat atau bahkan di sungai. Hal ini membuat banyak keluhan dari masyarakat yang dikarenakan lingkungan menjadi tercemar,” kata Rohman ditemui di lokasi budidaya cacingnya, Desa Banjarejo, Kecamatan Pudak, Ponorogo, Selasa (24/6/2025).
“Berangkat dari kondisi itu, lalu saya mulai berpikir untuk berbuat sesuatu dengan memanfaatkan limbah-limbah ternak itu agar tidak mencemari lingkungan. Akhirnya saya mencoba budidaya cacing hingga saat ini dengan memanfaatkan kotoran sapi,” lanjutnya.
Tak hanya kotoran sapi, ia mengaku juga memanfaatkan limbah rumah tangga seperti sayuran dan sisa-sisa makanan lainnya untuk pakan ternak cacingnya.
Selain mampu mengurangi pencemaran lingkungan di tempat tinggalnya, Rohman menyebut, budidaya cacing miliknya juga memiliki harga ekonomis yang dapat menambah perekonomian keluarganya.
“Hasil dari budidaya cacing ini kami jual dengan nilai Rp 10.000 per kilogram. Sedangkan untuk kotoran cacingnya laku Rp 1.000 per kilogram,” ujarnya.
“Untuk pemasarannya kami tidak kesulitan, karena sudah bermitra dengan investor yang memanfaatkannya untuk keperluan perikanan dan komoditi ekspor ke Cina,” tambahnya.
Terkait perawatannya, Rohman mengaku, budidaya cacing tidaklah rumit dan memerlukan waktu yang ekstra. Pemberian pakannya cukup dua hari sekali dengan memanfaatkan kotoran sapi dan limbah organik rumah tangga.
(Kontributor : Arif)