oleh

Tasyakuran Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo

Berita MIliter | PB Ponorogo – Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Kel Tonatan Kec Kota Ponorogo menggelar Lailatul Tasyakur Wa Khatmu Al ‘Imrithi Fi Haflatin Imtihan Akhirussanah TA. 2017 yang dihadiri sekitar 2000 satriwan dan satriwati Ponpes Darul Huda Mayak Tonatan serta Wali santri dengan penanggung jawab Hafizul Qirom dan Wahyu Nur Alfian. Kamis malam(18/5/17). Tampak hadir pula dalam acara tersebut Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto,S.E, Wakil ketua Suriah Rois Aam PB NU Jakarta KH. Miftakhul Akhyar, Wakapolres Ponorogo Kompol Suharsono,S.H, Kabid Kesra dan kemasyarakatan Setda Ponorogo Drs. Basori Pimpinan Ponpes Darul Huda Mayak KH Abdus Sami’ Hasyim, Ketua PC NU Ponorogo Bpk Fachul Azis,M.A, Dosen dan guru pembimbing Ponpes Darul Huda Mayak.

Dalam kata pembuka Ketua ponpes Darul Huda KH Abdus Sami’ Hasyim memohon doa restu semoga Ponpes Darul Huda bermanfaat, amanah dan mendidik umat berguna dan bermanfaat fidunya wal.akhirat dan dengan usia ponpes yang hampir 6 windu Ponpes Darul Huda Alhamdulillah semakin besar hal ini berkat doa restu dan dukungan seluruh para sesepuh dan seluruh masyarakat Ponorogo. Ketua ponpes Darul Huda juga memohon bimbingan, arahan dan pencerah dari Romo Nyai KH. Miftaqul Akhyar wakil ketua Syuriah Rois Aam PB NU untuk bekal bagi bara pembimbing, pengajar dan pengasuh Ponpes Darul Huda.

Sedangkan Tausyiah mauwidoh khasanah imrithi oleh KH Miftakhul Akhyar wakil ketua syuriah Rois Aam PB NU menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama adalah benteng terakhir penjaga keutuhan NKRI, oleh karena itu NKRI harga mati sehingga  Kita patut berbangga bahwa ulama-ulama besar kita lahir dan dibesarkan oleh pesantren-pesantren, sehingga benteng terakhir penjaga NKRI ada dipundak santri-santri pondok pesantren. Nabi besar Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk bertawakul, mengedepankan etika Islam, cerdas dan berjiwa besar menjadikan Islam Aklakhul Karimah Rohmatan Lil ‘Alamin, tagas KH Miftakhul Akhyar.

Selain itu KH Miftakhul Akhyar juga mengatakan Generasi muda tidak hanya dibekali pandai saja melainkan harus bijak, jujur, benar dan amanah seperti pernah diramalkan oleh tokoh Islam asal Ponorogo Ki Ronggo Warsito bahwa nanti akan muncul Orang pintar salah langkah, orang jujur hancur, orang laki-laki hilang kewibawaannya dan orang perempuan hilang rasa malunya maka itulah tanda-tanda kehancuran, tuturnya. Nahdlatul Ulama adalah organisasi besar yang keberadaannya ada dimana mana dan dimana mana ada, di Indonesia dari total jumlah penduduk ada lebih dari 50 % nya warga Nahdlatul Ulama, pungkasnya.(Must Oen|red)

Bagikan

Baca Juga