Pekalongan – Memasuki hari keempat evakuasi bencana alam tanah longsor yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah, TNI AL bersama tim Satgas gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah dua dari empat korban bencana tanah longsor yang hilang karena tertimbun reruntuhan. Sehingga dari total 26 korban yang hilang, 24 korban berhasil ditemukan dan 2 masih dalam proses pencarian.
Tim III Tanggap Bencana Lanal Tegal yang di pimpin oleh Danposal Pekalongan Lettu Mar Anjar N Sulistiyono bergerak menyisir dari Posko Bencana alam yang didirikan di Dusun Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan. Setibanya di lokasi bencana, tim langsung menyisir satu per satu lokasi yang tertimbun reruntuhan bangunan.
Tak lama berselang, tim yang merasa ada sesuatu di reruntuhan langsung membongkar dengan perlahan, dan ditemukan Jenazah satu korban yang bernama Aurel (14). Sementara itu, di tempat lain tim juga menemukan satu jenazah korban yang tertimbun reruntuhan bangunan, namun masih belum dapat dievakuasi karena tim Satgas sedang menunggu bantuan alat berat untuk memindahkan reruntuhannya.
Lebih lanjut, Prajurit TNI AL yang diturunkan memprioritaskan proses evakuasi warga yang masih terjebak. Fokus utama adalah menyelamatkan korban, membuka jalur akses yang tertutup longsoran, dan mendistribusikan bantuan logistik ke tempat pengungsian.
Saat ini, Tim masih berusaha mencari dua korbang hilang lainnya yang masih tertimbun reruntuhan. Kolaborasi antara TNI AL, BPBD, dan pemerintah daerah berjalan sinergis dalam menangani bencana ini. Selain bantuan fisik, masyarakat juga mendapatkan pendampingan psikologis untuk mengurangi trauma akibat bencana yang mereka alami.
Kehadiran prajurit TNI AL dari Lanal Tegal diharapkan dapat memberikan rasa aman dan membantu mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak. Hal ini merupakan implementasi dari Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, sekaligus menjadi bukti nyata dari peran aktif TNI dalam mendukung masyarakat, khususnya saat menghadapi situasi darurat seperti bencana alam.
(Dispenal|Karina)