- ,
Surabaya – Perpanjangan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kota Surabaya menjadikan tugas rutin harian oleh tiga pilar Kecamatan maupun Kelurahan yang ada di Kota Surabaya. PPKM diperpanjang dikarenakan adanya lonjakan terpapar di Kota Pahlawan tersebut dengan berbagai indikasi yang membuat grafik pasien positif (+) meningkat diantaranya adanya klaster kantor, klaster hajatan, serta indikasi klaster lainnya yang membuat Gugus Tugas ditingkat paling bawah harus berkerjasama dengan baik dalam memahamkan masyarakat untuk mematuhi Prokes (Protokol Kesehatan) bukan karena peraturan namun karena telah memahami bahayanya Covid-19 yang telah menyebar di Indonesia selama satu tahun ini.
Mayor Chb Suprianto, Danramil 0831/05 Rungkut menyampaikan, “Saya perintahkan anggota untuk terus berjuang dalam mempersempit ruang gerak Covid-19 ini sejak awal, kami sinergi setiap hari dalam percepatan penanganan wabah pandemi ini agar masyarakat dapat memahami tentang Prokes yang harus kita patuhi agar semuanya sehat dan tidak sampai terpapar”, tegasnya. Seperti yang dilaporkan Serda Buyung, Babinsa Kelurahan Kalirungkut kepada Komandannya pada hari Jum’at tanggal 29 Januari 2021 pukul 10.00 wib telah dilaksanakan traching terkait data Konfirm (+) di Rungkut Lor Gg. 6 RT.06 RW.05 Kel. Kalirungkut Kec. Rungkut.
Kronologis pasien terpapar menurut informasi awalnya pasien telah kambuh batu empedu nya dan sempat opname di RSI Jemursari hingga tanggal 16 Januari 2021 boleh pulang tetapi selang dua hari masih mengeluhkan sakit di batu empedunya serta di sertai batuk-batuk kering hingga timbul sesak nafas, kemudian oleh keluarga di bawa ke Dr Hendro Tambak sumur Kab. Sidoarjo tetapi sakitnya masih tetap tidak berkurang lalu di bawa ke klinik kedung asem ( CITA HUSADA ) dr. Winardi dengan di beri obat dan di sarankan supaya beli oksigen, setelah memakai oksigen pasien masih merasakan sesak, kemudian tanggal 23 Januari 2021 pasien di bawa ke RS Bunda Gedangan Kab. Sidoarjo dengan keluhan mual (asam lambung naik) sesak dan batuk-batuk, lalu di beri obat dan di suntik anti mual oleh Rumah Sakit.
Karena masih tidak ada perubahan sama sekali, lalu pada malam tanggal 24 Januari 2021 pasien langsung di rujuk ke RS Unair dan Langsung dilakukan swab perdana, hasilnya positif (+) dan langsung karantina di RS Unair hingga saat ini. Setelah menjalani perawatan di rS Unair, perkembangan pasien saat ini untuk batuk sudah bisa keluar dahaknya dan yang di keluhkan saat ini adalah sesaknya dan pasien masih menggunakan alat bantu nafas (Oksigen). Pasien memiliki Komorbid (penyakit bawaan) Diabetes dan kencing manis, dan tidak ada Riwayat keluar kota pada akhir-akhir ini. (mm|red)