Jakarta – Sejumlah laporan menyebutkan merebaknya kasus infeksi virus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang terjadi di Arab Saudi saat ini. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak sembilan kasus MERS-CoV terkonfirmasi di Arab Saudi selama periode 1 Maret hingga 21 April 2025.
Sebagian besar kasus ditemukan di Riyadh, yakni sebanyak 8 kasus. Sementara satu kasus lainnya terdeteksi di wilayah Hail. Dari jumlah tersebut, dua pasien dilaporkan meninggal dunia.
Merespon hal itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Abdul Fikri Faqih mengimbau bagi Jemaah haji yang belum berangkat, agar senantiasa menjaga kondisi kesehatan tetap prima.
“Lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap, lengkapi imunisasi yang diwajibkan, dan perbanyak istirahat serta konsumsi makanan bergizi. Bekali diri dengan pengetahuan dasar tentang protokol kesehatan di Saudi,” ujar Abdul Fikri Faqih di Jakarta, Senin (19/5/2025).
Sementara itu, bagi jemaah calon haji yang sudah berada di Saudi, ia mengimbau agar meningkatkan kewaspadaan dan disiplin diri dalam menjaga kebersihan. Selain itu, perlu pula sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah beraktivitas.
“Gunakan masker, khususnya di area keramaian seperti Masjidil Haram dan Nabawi, serta saat berada di bus atau area Mina dan Arafah. Hindari kontak langsung dengan orang yang tampak sakit dan juga hewan ternak, terutama unta. Pastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi. Jika merasa kurang sehat, segera laporkan kepada petugas kesehatan kloter atau sektor. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan adalah bagian dari ikhtiar kita sebagai hamba Allah,” jelas Politisi Fraksi PKS ini.
Sebagai informasi, MERS-CoV merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang cukup serius. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, terutama unta, serta melalui percikan droplet dari orang ke orang. Gejala awal biasanya berupa demam, batuk, dan sesak napas, yang dalam kondisi tertentu dapat berkembang menjadi komplikasi berat.
Selama musim haji, Kemenkes memastikan bahwa Klinik Kesehatan Haji Indonesia di Makkah dan Madinah siaga penuh untuk memberikan layanan medis bagi jemaah yang mengalami gejala penyakit pernapasan.
(Kontributor : Rafi)