oleh

Asops Danlantamal V Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Mako Lantamal V

101116-upc-hari-pahlawan-mako-3a PB | Surabaya – Asisten Operasi (Asops) Danlantamal V, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi menjadi pimpinan upacara atau Irup dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November yang dihelat di Lapangan Yos Sudarso Mako Lantamal V, dan diikuti oleh seluruh prajurit dan PNS Lantamal V, pada Kamis (10/11).

Tercatat sebanyak 12 peleton terlibat menjadi pasukan dalam upacara yang diperingati setiap tanggal 10 November ini. Ke-12 peleton tersebut terdiri dari satu peleton Satsik, satu peleton pasukan Pama, satu peleton pasukan Pomal, satu peleton pasukan Yonmarhanlan, tiga peleton pasukan PNS, dan sisanya adalah peleton Bintara dan Tamtama.101116-upc-hari-pahlawan-mako-5aSeluruh pasukan berada dibawah komando Komandan Upacara atau Dan up, yang dipercayakan kepada Mayor Laut (P) Sugeng Santoso, yang kesehariannya menjabat sebagai Kasubdis Daya Guna di Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Lantamal V.

Sementara itu jargon “ Satukan Langkah Untuk Negeri “ menjadi tema yang diusung dalam peringatan Hari Pahlawan tahun ini. Tema ini menurut Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa dalam amanatnya yang dibacakan oleh Irup, mengandung pesan bagi kita semua untuk bersatu dalam kebersamaan , dan kebersamaan dalam persatuan untuk mewujudkan cita-cita negeri yang tercinta ini.101116-upc-hari-pahlawan-mako-4aLebih lanjut Khofifah-sapaan akrab Menteri Sosial RI ini, dalam amanatnya juga mengutip amanat Presiden RI pertama Ir. Soekarno atau Bung Karno pada ulang tahun proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1956, setahun setelah pemilu pertama tahun 1955.

Bung Karno dalam amanat atau pidatonya pada saat itu menjelaskan tiga fase revolusi bangsa, dimana dua fase telah dilalui dengan berhasil, dan satu fase lagi menghadang sebagai tantangan. Ketiga fase yang dimaksud Bung Karno adalah Taraf Physical Revolution, Taraf Survival, dan Taraf Investment.101116-upc-hari-pahlawan-mako-2aDalam taraf investment, atau menanamkan modal dalam arti yang seluas-luasnya, Bung Karno dalam pandangannya menandaskan bahwa investasi keterampilan dan material amat penting. Akan tetapi yang lebih penting lagi adalah investasi mental.

Sebab menurut Presiden RI Pertama yang dijuluki The Founding Father ini, investasi keterampilan dan material tidak bisa menjadi dasar persatuan dan kemakmuran bersama tanpa didasari investasi mental. Tanpa kekayaan mental, upaya-upaya pemupukan keterampilan dan material hanya akan melanggengkan perbudakan.

Sementara itu menurut Mensos RI Khofifah Indar Parawansa, tantangan dan persoalan yang kita hadapi saat ini memang berat. Namun kita tidak boleh putus pengharapan sebab para pahlawan kusuma bangsa mengajarkan pada kita arti penting perjuangan, ketabahan dan harapan.

“ Bahwa barang siapa yang ingin memiliki mutiara harus kuat menahan nafas, dan berani terjun menyelami samudera yang sedalam-dalamnya “, tandas mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Indonesia pada era pemerintahan Presiden Gus Dur ini.

Diakhir amanatnya Menteri Khofifah mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk terus berjuang, bekerja, berkarya menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi masyarakat maupun pahlawan bagi negeri ini.(dispenal 5|mark)

Bagikan

Baca Juga