
Medan – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr. Jean Calvijn Simanjuntak, S.I.K., M.H. melakukan kunjungan silaturahmi dengan Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Medan di Kantor PD Muhammadiyah, Jalan Mandala By Pass No.140, Kecamatan Medan Tembung, Selasa (4/11/2025) pukul 16.15 WIB. Kunjungan ini bertujuan mempererat hubungan antara kepolisian dengan organisasi kemasyarakatan Islam serta membangun sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Medan.
Dalam kegiatan tersebut, Kapolrestabes Medan didampingi Kasat Intelkam Kompol Lengkap Siregar, S.H., M.H., dan Kapolsek Medan Tembung AKP Ras Maju Tarigan. Sementara dari pihak tuan rumah hadir Ketua PD Muhammadiyah Kota Medan Maulana Siregar, M.A., Sekretaris Ibrahim Nainggolan, S.H., M.H., Bendahara Prof. Dr. Akrim, S.Pd.I., M.Pd., para wakil ketua, serta organisasi otonom Muhammadiyah seperti ‘Aisyiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci, Hizbul Wathan, dan para kepala sekolah Muhammadiyah se-Kota Medan.
Dalam sambutannya, Ketua PD Muhammadiyah Maulana Siregar menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kapolrestabes Medan dan menilai kerja sama antara kepolisian dan Muhammadiyah selama ini berjalan baik. Ia menjelaskan, PD Muhammadiyah Kota Medan memiliki 37 pengurus cabang, 20 majelis lembaga, 8 organisasi otonom, dan 138 ranting yang tersebar di seluruh Kota Medan, melebihi jumlah kecamatan yang ada. “Ini potensi besar untuk bersinergi dengan Polrestabes Medan. Kami berharap di bawah kepemimpinan Bapak Kapolrestabes, Medan bisa lebih aman dari narkoba, rayap besi, dan begal yang meresahkan masyarakat,” ujarnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat Muhammadiyah. Ia menegaskan, sejak menjabat sebagai Kapolrestabes, dirinya fokus mengerahkan tenaga dan pikirannya demi keamanan Kota Medan. “Hari ini hari ke-26 saya menjabat. Saya ingin kehadiran saya memberi manfaat dan perubahan, terutama terhadap kejahatan jalanan seperti begal, rayap besi, dan rayap kayu,” ucapnya.
Ia menyoroti sejumlah persoalan yang sedang ditangani Polrestabes Medan, mulai dari minimnya penerangan jalan di lokasi rawan kejahatan, pemasangan CCTV di 4.000 titik, hingga penanganan kemacetan akibat pasar tumpah. “Kami sudah koordinasi dengan Pemko Medan dan DPRD, lampunya sudah siap tinggal tiangnya. CCTV tidak mencegah kejahatan, tapi mempercepat pengungkapan,” tegasnya.
Kapolrestabes juga menekankan perubahan kultur di tubuh kepolisian. “Saya tekankan kepada anggota, posisikan diri sebagai pelayan masyarakat, bukan yang dilayani,” ujarnya. Ia turut menyinggung kasus pencurian steling burger yang viral, menegaskan bahwa polisi harus melihat dampak sosial, bukan hanya nilai kerugian.
Dalam sesi tanya jawab, sejumlah perwakilan Muhammadiyah seperti Muzakir, Nunung Nuraningsih, Alban, dan Khairi Amri menyampaikan berbagai masukan mulai dari rasio jumlah polisi dengan penduduk, program sosialisasi hukum, hingga mahalnya biaya pengurusan SIM.
Menanggapi hal itu, Kapolrestabes menyatakan bahwa keterbatasan jumlah personel menjadi alasan pentingnya kolaborasi dengan masyarakat. “Rasio polisi dengan warga Indonesia masih sangat jauh. Karena itu kami butuh kerja sama melalui kegiatan preemtif dan preventif, termasuk dengan tokoh agama,” jelasnya. Ia juga berjanji menindaklanjuti laporan begal yang disampaikan serta meninjau kembali persoalan SIM yang dikeluhkan.
Kegiatan ditutup dengan doa dan sesi foto bersama pada pukul 17.45 WIB. Silaturahmi tersebut berlangsung penuh keakraban dan mempertegas komitmen antara Polrestabes Medan dan Muhammadiyah dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan nilai-nilai sosial di Kota Medan.(*)
(Kontributor : Novian)


























