oleh

Kasal: Berikan Pelayanan Kesehatan ke Seluruh Penjuru Nusantara

Surabaya – “Sesuai dengan fungsi asasinya, Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) ini dapat mendukung operasi perang maupun operasi selain perang dengan memberikan pelayanan kesehatan secara mobile ke seluruh penjuru nusantara, khususnya masyarakat kepulauan yang berada di pulau-pulau terpencil.” Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, Kamis (19/01), pada acara delivery KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 bertempat di PT. PAL Surabaya.

Bagi negara kepulauan seperti Indonesia, kapal bantu rumah sakit memiliki multi fungsi, bukan hanya untuk mengemban dukungan dalam misi tempur, tetapi juga sangat berguna untuk melaksanakan operasi kemanusiaan pada masa damai, imbuhnya.

Penyematan nama dr. Radjiman Wedyodiningrat di kapal bantu rumah sakit ini, didasari dengan pertimbangan bahwa dokter Radjiman adalah salah satu pahlawan nasional yang berjasa besar dalam sejarah menuju kemerdekaan bangsa Indonesia melalui peran aktif dalam organisasi Budi Utomo sampai dengan pembentukan BPUPKI. “Melalui penyematan nama beliau, diharapkan KRI dan seluruh prajurit pengawaknya akan mampu mengemban fungsi serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana tujuan kapal ini dibangun,” harap Laksamana Ali.

Lebih lanjut, Laksamana Ali menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan kapal ini kembali menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia tidak kalah dalam hal penguasaan naval technology yang memiliki arti penting dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri. ”Pembangunan kapal ini juga sebagai bentuk kesungguhan TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan program modernisasi alat utama sistem pertahanan (Alutsista).”

Kapal bantu rumah sakit yang akan memperkuat jajaran satuan kapal bantu Komando Armada I TNI AL ini memiliki kemampuan rumah sakit yang setara dengan Rumah Sakit Tipe “C”. Fasilitas Medical Equipment antara lain ruang radiologi, ruang operasi/bedah, ruang post operasi, ruang isolasi, ruang perawatan, ruang bayi, ruang bersalin, ruang periksa, UGD berkapasitas 12 orang, ICU berkapasitas 4 orang, HCU berkapasitas 3 orang, laboratorium, serta ruang mayat berkapasitas 4 jenazah.

Untuk fasilitas yang dimiliki KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 lainnya yaitu X–Ray Stationary 500 Ma, CT–scan, C–arm, Panoramic, Chepalometric Dental X-Ray, Digital Radiography System, USG 4 dimensi, Refrigrator bank darah, Central Gas Medic & Generator yang berfungsi memproduksi gas oksigen.

Adapun spesifikasi KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 adalah sebagai berikut: memiliki panjang total 124 M, bobot 7.300 ton, kecepatan 18 knot, diperkuat Generator 5 unit, dan EDG 1 unit. Sementara untuk kapasitas personel dapat menampung 163 prajurit KRI, pilot dan crew helly 18 orang, VVIP1 orang, staff medis 66 orang, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang. Kapal ini mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material/on board: 3 unit helikopter yakni 2 di geladak heli dan 1 di hangar, 2 unit ambulance boat, 2 unit LCVP dan 1 unit RHIB.

Setelah kegiatan delivery KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-922, dilaksanakan juga upacara pengukuhan Komandan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono yang merupakan Alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 45 Tahun 1999 yang mana sebelumnya menjabat sebagai Dansatrol Lantamal VIII Manado Koarmada II.

(Dispenal|Boy)

Bagikan

Baca Juga