PB | Surabaya Dipenghujung tahun 2016 ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) bekerjasama dan berhasi menuntaskan renovasi 1.025 unit rumah tidak layak huni di pesisir Jawa Timur dalam Program Operasi Bhakti Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tahun 2016.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Brigadir Jenderal TNI Mar Rudy Andi Hamzah, S. AP. menutup acara program renovasi RTLH tahun 2016. Upacara ini digelar di Lapangan Yos Sudarso Markas Komando Lantamal V, Surabaya, (31/10).Pelaksanaan program renovasi RTLH terhadap 1.025 unit ini, dilaksanakan mulai awal tahun 2016 secara berkesinambungan oleh Dinas Potensi Maritim (Dispotmar) Lantamal V meliputi wilayah desa pesisir Probolinggo, Pasuruan Lamongan dan Tuban, sebanyak 200 unit, Pangkalan TNI AL (Lanal) Malang sebanyak 300 unit dikabupaten Malang, Blitar, dan Pacitan, Lanal Banyuwangi 275 unit meliputi kabupaten Banyuwangi, Jember dan Pasuruan serta Lanal Batuporon sebanyak 250 unit meliputi beberapa kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Pragram renovasi RTLH di wilayah pesisir Jatim ini, merupakan kali kedua kerjasama Pemprov Jatim dengan Lantamal V. RTLH tahaun 2016 ini dibuka Wakil Gubernur Jawa Timur Drs.H.Saifullah Yusuf di Halaman gadung Sentra Produk Unggulan, Bangil, Pasuruan pada 22 Juni 2016 lalu.
Menurut Danlantamal V, program ini menyasar rumah tidak layak huni masyarakat dalam kategori rumah tangga miskin yang berpedoman pada enam indikator kemiskinan, yaitu lantai rumah masih berupa tanah, dinding rumah terbuat dari bilik bambu/sisik/gedek, tidak memiliki jendela dan ventilasi udara, tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, tidak memiliki aset lain selain rumah, penghasilan tidak tetap (buruh serabutan/di bawah UMP/Janda/Jompo).Program RTLH ini lanjutnya, diharapkan masyarakat miskin Jawa Timur dapat menikmati rumah layak huni yang memenuhi kriteria seperti persyaratan keselamatan bangunan, yaitu struktur bawah pondasi dan struktur kolom-balok. Memenuhi persyaratan kesehatan, yaitu pencahayaan cukup, penghawaan, dan sanitasi yang baik. Kemudian persyaratan kecukupan luas minimum 7,2 m² sampai dengan 12 m².
Pemberian bantuan renovasi rumah khusus masyarakat pesisir ini, merupakan bentuk kepedulian pemerintah, khususnya pemerintah Jawa Timur kepada masyarakat pesisir dalam meningkatkan kehidupan yang lebih layak. Wujudkan bantuan tersebut dapat dikerjakan dengan menggunakan bahan material, struktur dan desain sesuai pedoman yang ada.Kawasan pesisir yang rawan terhadap bencana pencemaran limbah dan degradasi pantai. Oleh sebab itu maka dalam melaksanakan kegiatan ini perlu memenuhi ketentuan mengenai persyaratan keselamatan, persyaratan sistem sanitasi, dan pengunaan bahan bangunan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing.
Rudy kembali menegaskan bahwa apabila dilihat dari sisi TNI AL, program ini juga sangat sejalan dengan program Lantamal V dalam tugas pokok dan fungsinya yaitu melakukan pembinaan potensi nasional dibidang maritim yang berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai komponen pendukung kekuatan pertahanan keamanan negara. Hal tersebut di atas juga menjadi satu bentuk penyelenggaraan pemberdayaan wilayah pertahanan laut (Dawilhanla). Pembinaan masyarakat maritim khususnya masyarakat nelayan sebagai salah satu sasaran tugas pokok dan fungsi TNI AL.
Kegiatan pebinaan desa pesisir (Bindesir) dan Pembinaan potensi Maritim (Binpotmar) TNI AL, akan selalu bersinergi dengan Instansi terkait seperti Pemerintah Daerah Kabupaten, Kota maupun Propinsi. Dalam rangka menunjang kegiatan Bindesir dan Binpotmar yang harus diperhatikan adalah meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat desa pesisir/nelayan.
Taufik -salah satu perwakilan dari warga penerima bantuan- dari probolinggo yang mempunyai tiga orang anak menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah dan TNI AL (Lantamal V: red) yang telah merenovasi rumahnya sehingga layak untuk ditempati. “Terima kasih kepada pemerintah daerah dan TNI AL yang telah membangun rumah saya sehingga nyaman untuk ditempati, anak saya dua, mereka senang dengan rumah baru ini”, katanya.
Komandan Lantamal V berharap untuk kerjasama ini bisa bersinambungan sehingga program pembinaan desa pesisir TNI AL bisa terlaksana dengan baik. Acara penutupan renovasi rumah tidak layak huni ini ditandai dengan pemukulan gong dan pelepasan ratusan burung merpati oleh Komandan Lantamal V yang didampingi oleh Kadis DKP Provinsi Jawa Timur bersama Wadan Lantamal V serta Kalakgiat RTLH tahun 2016.(dispenal5/red)