oleh

Lestarikan Budaya Indonesia Yonif PR 330 Kostrad Gelar Wayang Golek

PB|Bandung – Dalam rangka memeriahkan HUT ke 65, Yonif Para Raider 330/Tri Dharma (TD) Kostrad menggelar kegiatan pagelaran Wayang Golek Putra Giri Harja 3 dengan Dalang Dadan Sunandar Sunarya merupakan putra dari almarhum Asep Sunandar Sunarya. Komandan Batalyon Infanteri Para Raider 330/TD Letkol Inf Kamil Bahren Pasha sangat mengapresiasi antusias masyarakat yang hadir dalam acara ini karena dilihat banyaknya animo masyarakat yang hadir hingga usainya pagelaran wayang golek tersebut masih terlihat ramai. Ini bukti bahwa masyarakat masih sangat mencintai budaya asli Indonesia yaitu Wayang Golek.Kegiatan ini merupakan tradisi Batalyon yang dilaksanakan setiap tahun sebagai salah satu bentuk apresiasi terhadap budaya bangsa Indonesia khususnya budaya Sunda sekaligus sebagai sarana pembinaan teritorial terhadap masyarakat Kabupaten Bandung,”kata Danyonif Para Raider 330 Kostrad. Ia menjelaskan, harus lebih ditingkatkan kembali seni budaya Sunda, tidak hanya pagelaran Wayang Golek saja, tetapi tarian tradisional Sunda, agar seni budayanya lebih kental dan terasa. Dari tahun ke tahun kami secara rutin menyelenggarakan acara Wayang Golek ini dan juga merupakan warisan budaya Indonesia ini diakui oleh Unesco,”jelas Danyonif Para Raider 330 Kostrad. Komandan Batalyon memberikan plakat penghargaan kepada dalang Dadan Sunandar Sunarya serta mengapresiasi kepada dalang karena Padepokan Giri Harja 3 telah berpartisipasi dari dulu hingga sekarang serta merupakan dalang turun temurun yang sering tampil di Yonif Para Raider 330/TD. Acara ini dihadiri oleh ribuan masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa menikmati hiburan Wayang Golek ini. Diawali pembukaan oleh pembawa acara yaitu kang Epoy dan Serka Rahmat Junaedi jam 19.00, dilanjutkan penampilan dangdut dan diselingi games berhadiah.

Penampilan dalang Dadan Sunandar Sunarya kali ini menceritakan tentang kisah berjudul Ismaya Krama yaitu sayembara memperebutkan putri raja kerajaan Sekar Mume bernama Dewi Setia Ragen dimana yang menjadi jago sayembara yaitu adiknya bernama Raden Jaka Gintiri. Akhir pewayangan ini Raden Jaka Gintiri dikalahkan oleh Semar Badra Naya dan Dewi Setia Ragen menikah dengan Semar Badra Naya. Cerita kali ini diselingi dengan cerita-cerita masyarakat dan lelucon ringan. Acara berjalan tertib dan lancar hingga akhir acara jam 03.00 Wib.(penkostrad|red)

Bagikan

Baca Juga