oleh

Non Fisik TMMD : Penularan Wasbang Kepada Keluarga

PB|BANJARNEGARA – Usia dini adalah posisi strategis dalam membentuk dan menanamkan dasar mental serta perilaku generasi muda bangsa. Di usia ini, tentunya sangat penting diberikan bekal wawasan kebangsaan (Wasbang) dengan porsi lebih, guna mewarnai perjalanan si anak dalam meraih cita-cita kedepan.

Untuk itulah materi tentang Wasbang, disuluhkan kepada warga masyarakat Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum, sebagai salah satu sasaran Non Fisik TMMD Reguler 102 Banjarnegara, di ruang kelas SDN 1 Pasegeran. Hadir puluhan warga masyarakat baik muda tua maupun anak-anak. Kamis (19/7/18).

Sesuai dengan levelnya, penyampaian materi harus disesuaikan keadaan usia, sehingga mudah dicerna dan dipahami untuk diaplikasikan dalam kehidupan warga sehari-hari. Termasuk menularkannya kepada anak dirumah. Dengan Wasbang ini, diharapkan tumbuhnya rasa siap bela negara dan cinta tanah air, sehingga nantinya dapat menjadi generasi yang berkompeten dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Dijelaskan pemateri, Kapten Inf Suharsana, Koordinator Satgas TMMD, bahwa Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah cara pandang mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.

Wawasan Kebangsaan memiliki berbagai makna, antara lain agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan, tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik, mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa dan mempertahankan asas Bhinneka Tunggal Ika. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lainnya. Serta dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia.
“Saya minta kepada para orang tua untuk mengurangi waktu bermain anaknya, terutama HP. Anak harus berkegiatan positif dan bermanfaat, seperti mengaji, belajar sore ataupun membantu orang tua,” ajak pemateri.

Suharsana juga berpesan kepada hadirin, agar mendorong anaknya selalu rajin belajar, berlaku sopan kepada orang tua, guru maupun kepada siapapun.(pendim0704bna|red)

Bagikan

Baca Juga