Jakarta – Menekuni usaha dengan berjualan mi nampaknya bisa dijadikan pilihan tepat. Salah satu alasannya, karena masyarakat Indonesia sangat gemar dalam mengonsumsi mi, khususnya mi instan. Tak ayal, setiap harinya popularitas mi di Indonesia kian meningkat pesat.
Mengutip data yang dihimpun oleh World Instant Noodles Association (WINA), negara kita menempati posisi kedua dari 56 negara dengan konsumsi mi instan tertinggi di dunia. Angkanya mencapai 14,5 juta porsi mie instan per tahun.
Posisi pertama ditempati oleh Tiongkok dan Hong Kong yang per tahunnya rata-rata bisa menghabiskan 45 juta porsi mi instan.
Di posisi tiga ada India dengan 8,8 juta porsi mie instan per tahunnya.
Bila dilihat lebih rinci, kebanyakan peringkat teratas konsumen mi instan tertinggi ini dirajai oleh negara-negara di Asia.
Maklum, di posisi empat ditempati Vietnam dengan angka 8,1 juta porsi mi instan.
Kemudian ada Filipina di posisi ke enam dengan angka 4,3 juta porsi, kemudian Thailand di posisi ke sembilan dengan 3,9 juta porsi, dan Malaysia di posisi ke-13 dengan jumlah 1,6 juta per tahunnya.
Khusus di Indonesia saja, konsumsi mi instan memang terus naik setiap tahunnya. Di tahun 2019 contohnya, konsumsi mi instan telah berada di angka 12,5 juta porsi dalam setahun.
Lalu jumlah ini naik di tahun 2021, di mana orang Indonesia mengkonsumsi 13,2 juta porsi mi instan.
Kedekatan masyarakat Indonesia dengan mi instan memang tidak perlu diragukan lagi.
Berdasarkan survei yang dilakukan Jakpat, seperti ditulis Goodstats, sebanyak 60,7 persen orang Indonesia di atas 3 tahun mengonsumsi mi instan satu sampai enam kali per bulan.
Sementara itu, 32 persen dikategorikan sebagai konsumen reguler yang mengonsumsi dua hingga tiga kali dalam sebulan. Hanya sebanyak 4 persen yang mengonsumsi mi instan sekali sebulan atau lebih jarang.
(Kontributor: Arif)
