PB | Madiun – Bupati Madiun H Muhtarom menerima kunjungan Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI I Made Sukadana, S.I.P bertempat di Pendopo Graha Muda Kabupaten Madiun Jl Aloen-Aloen Utara Kota Madiun, Selasa (6/0/16).Bupati Madiun, H Muhtarom, dalam prakatanya menyampaikan, jika kondisi daerahnya senantiasa kondusif berkat dukungan dan jalinan kerjasama baik semua pihak. Bupati juga menginformasiakn bahwa Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun sudah dipindahkan ke Kecamatan Mejayan.
Kami juga memiliki Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Satgas Prawirodirjo, Satgas Radikalisme dan lainnya hingga tingkat kecamatan. Situasi kondusif terjaga berkat guyub rukun, jalinan harmonis semua pihak dan komunikasi yang sering dilakukan,” kata Bupati Madiun, H Muhtarom.
Bupati juga menambahkan Pemerintah Daerah madiun siap membantu TNI dan bekerjasam dengan Korem 081/DSJ dalam usaha peningkatan program swasembada pangan yang dicanangkan oleh Pemerintah Pusat, tambah orang nomor satu di Kbupaten Madiun.
Sedangkan Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI I Made Sukadana, S.I.P dalam sambutanya menyampaikan tentang Swasembada pangan disitu sudah ada Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang menjadi pendamping langsung para petani, makanya Saya heran kalau ada permintaan agar Bintara Pembina Desa (Babinsa) dibubarkan karena dianggap dicurigai hal-hal yang berbau negatif.
Menurut Pangdam, permintaan untuk menghapus Babinsa, tidak memiliki dasar yang jelas. Apalagi jika dasarnya hanya curiga dengan dalih bukan tugas TNI lagi berada di desa atau kelurahan. Mereka anggap TNI tidak memiliki pijakan atau dasar. Padahal tugas dan fungsi pokok TNI diatur dengan Undang-undang. TNI jangan dicurigai atau dianggap jelek. Mereka yang meminta agar Babinsa dibubarkan, rupanya masih beranggapan TNI seperti dulu kata Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI I Made Sukadana, saat beramah tamah dengan Bupati Madiun dan tokoh masyarakat.
TNI sekarang bukan seperti TNI yang dulu, jadi tidak ada alasan pembenaran mereka minta agar Babinsa dibubarkan. Untuk saya mengajak seluruh komponen masyarakat bahu membahu bersama aparat keamanan atau penegak hukum lain, menjaga situasi keamanan sekitar agar tetap kondusif. papar jendral bintang dua ini.
Jangan sampai terjadi seperti di Sumatera Utara beberapa waktu lalu karena kurangnya komunikasi sehingga situasi kerawanan, keamanan, kenyamanan dan ketentraman dalam kehidupan sosial hingga bermasyarakat akan tergaggu. Karena itu, saya mengajak setiap komponen saling mendukung, lalu memberikan informasi menyangkut berbagai hal termasuk potensi yang dapat menganggu keamanan,” imbuhnya Pangdam.(Prspen081/red)
