oleh

PERSIT KODIM DEMAK IKUTI SOSIALISASI PENANGANAN HIV/AIDS SECARA KOMPREHENSIF

10PB|Demak – Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Demak dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun jumlahnya tidak terlalu tajam, tetap saja hal itu menunjukkan adanya kecenderungan meningkat dan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua pihak.

Menyikapi hal tersebut, Anggota Persit kodim 0716/Demak mengikuti acara yang di gelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak tentang sosialisasi penanganan HIV/AIDS Secara Komprehensif, Senin (05/12/2016).

Kegiatan ini dihadiri oleh 45 orang yang terdiri dari  Dr. Lisa Novi Puspitasari SP.PD ( Narasumber), Heri Winarno Kabid P3PL ( Pencegahan,Pemberantasan,Penyakit dan Penyakit Lingkungan), Trihandayani Kasi P2M ( Pemberantasan Penyakit Menular), H.Zaenudin Sekretaris  KPA.( Komisi Penanggulan AIDS), Anggota Persit Kodim 0716/ Demak,  Anggota Bhayangkari  Polres Demak serta Perwakilan PKK se-Kab.Demak dengan mengambil tema “berperilaku sehat hilangkan Stigma & Diskriminasu jauhi penyakitnya bukan orangnya”.2Kepala Bidang P3PL Heri Winarno ,menjelaskan  penderita penyakit HIV AIDS  di Kab.Demak bulan Oktober berjumlah 345 orang dan kecamatan Demak kota sendiri menduduki ranking paling tinggi berjumlah 60 orang ,Potensi hubungan sex antara lelaki sama lelaki mempunyai resiko penularan HIV AIDS itu yang harus diwaspadai,”ujarnya

Menurut Heri, kita harus melaksanakan tes kepada ibu hamil lebih awal untuk mengantisipasi terkenanya penyakit HIV AIDS karena itu beresiko pada bayi yang dikandungnya karena kita bisa tahu penderita orang menderita HIV AIDS dengan cara melalui tes darah.Mari kita ingatkan kepada generasi kita tentang bahaya HIV AIDS.penyakit tersebut bukan penyakit gampang menular,penyakit tersebut cara penularanya melalui hubungan sexsual,suntik dan menyusui,”jelasnya.

Dikesempatan yang lain Dr. Lisa Novi Puspitasari SP.PD yang juga sebagai narasumber mengatakan, kegiatan ini bertujuan supaya kasus-kasus HIV/AIDS bisa ditemukan secara dini. Selain itu, supaya penularan HIV/AIDS ini bisa ditekan. Sebab, selama ini rata-rata penemuan penderita sudah menunjukkan stadium lanjut. Sehingga penanganannya hanya perbaikan imun saja.Penanganan selama ini dilakukan dengan diinfus, diobati diare dan batuknya. Disamping juga mengobati keluhan-keluhan lain yang dialami oleh pasien,” ujarnya.

Menurut Novi, selama ini Dinkes Kabupaten Demak telah melakukan beberapa langkah pencegahan pertumbuhan HIV/AIDS. Seperti mengadakan penyuluhan tentang bahaya HIV/AIDS kepada semua lapisan masyarakat, serta melakukan pemeriksaan dan tes HIV/AIDS pada sasaran resiko tinggi seperti di Rumah Tahanan (Rutan) dan wanita pekerja seks komersial (PSK) yang berhasil dijaring oleh Satuan Polisi Pamongo Praja (Satpol PP).

Lebih lanjut Novi menjelaskan, HIV/AIDS dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia. Hanya saja, selama ini Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini banyak menyerang manusia yang usia produktif antara antara 24 hingga 45 tahun. Gejala penyakit ini diantaranya diare dan batuk terus menerus, sariawan yang sangat parah, berat badan dan nafsu makan menurun.

Jika masih gejala, penyakit ini masih bisa disembuhkan dengan cara minum obat secara terus menerus. Tetapi jika sudah menyebar, maka akan menjadi penyakit AIDS dan penanganannya dilakukan dengan perbaikan imun saja. Harapan untuk hidup juga sangat kecil sekali. Butuh waktu maksimal 5 tahun untuk timbul gejala, terangnya.

Novi juga mengungkapkan virus ini dapat menular melalui hubungan seks, komponen darah dan hubungan dari ibu ke bayinya. Jika hanya bersalaman dan tinggal serumah tidak apa-apa. Masyarakat jangan terlalu cemas tentang penularan virus HIV ini,”ungkapnya.

Kami berharap penderita HIV/AIDS bisa ditinjau secara komprehensif, sehingga menekan laju pertumbuhan penderitanya. Selain itu, stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS bisa dikurangi,” harapnya.(Pendim 0716/Demak|red)

Bagikan

Baca Juga