PB | Tuban – Dalam rangka mengantisipasi dan menyikapi perkembangan situasi di lembaga pemasyarakatan yang kini sedang berkembang di media cetak maupun elektronik, Dandim 0811/Tuban Letkol Inf Sarwo Supriyo hadir dalam acara layanan kunjungan serentak bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) seluruh Indonesia di lembaga pemasyarakatan (lapas) Klas II/B Tuban.
“(Layanan kunjungan serentak WBP) Harus dimaknai dengan pekerjaan yang inovatif sehingga kesempatan ini kami harapkan mendapat kunjungan dari keluarga yang memiliki patriolisme sejalan dengan revolusi mental,” ujar Dandim saat memberikan sambutan di hadapan WBP dan keluarganya di Rumah Tahanan Klas II B Tuban, Jalan Veteran Tuban, Minggu (9/10).
Dandim juga menghimbau kepada petugas Lapas, agar selalu waspada dalam melaksanakan pengamanan Lapas supaya tetap kondusif terkait banyaknya kejadian-kejadian kriminalitas di dalam Lapas antara lain tahanan atau narapidana melarikan diri, tahanan berkelahi, peredaran Narkoba dan sejenisnya atau kriminalitas lainnya yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
Dandim Tuban mengingatkan, WBP perlu melakukan hal-hal yang kreatif, sekalipun suasana lapas membosankan. Potensi dan bakat bisa diasah secara terus menerus. “Itikad baik, potensi positif harus bisa dikendalikan. Dalam lapas, warga binaan bisa meningkatkan keterampilan, walaupun tempat terbatas tapi kreatifitas tidak boleh terbatas,” tuturnya.
Dandim juga mengingatkan agar kunjungan serentak hari ini bisa membangun rasa cinta kasih para WBP terhadap keluarga maupun kerabatnya, sehingga jika telah menyelesaikan masa binaannya, mereka bisa menjadi manusia yang berbakti untuk bangsa di lingkungan masyarakat.
“Acara hari ini tidak hanya sebatas seremoni, tapi memberi dampak seluas-luasnya sesuai ketentuan tetap berkomunikasi intim dengan keluarga. Tembok-tembok dingin di sekitar kita ini, kita bisa bayangkan kerinduan seorang anak kepada ibu, suami kepada istri, istri kepada suami.”
“Manfaatkan kesempatan ini untuk mengintropeksi diri, agar nanti menjadi insan taat hukum, berimani dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya ingatkan, filosofi kita tidak lagi pada konsep retribusi, penjeraan, konsep rehabilitasi. Mari kita berfikir, memberi latihan agar jadi orang-orang berguna kelak,” tuntasnya.