PB | Madiun – Dalam rangka Suro Agung Polres Madiun Kota menggelar rapat koordinasi pelaksanaan pengamanan Suran Agung PSH Setia Hati Winongo Tunas Muda bertempat di Gedung Sunaryo Polres Madiun Kota. Selasa(11/10/16). Hadir dalam rapat tersebut Danrem 081/DSJ Madiun Kolonel Inf Piek Budijakto, Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto,SE. Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rachman, S.Sos, Dandim 0804/Magetan Letkol Inf Herwin Rizayan Iszal S.I.P, Dandim 0805/Ngawi Letkol Inf M. Triyandono, S.I.P, Dandenpom V/Madiun Letkol CPM Moh.Sawi S.Ip MH, Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Purnomo Condro, SH, SIK, M.Si, Danyonif Para Raider 501/BY Letkol Teady Aulia Mulauji, Danyon Paskhas 463 Letkol Pas Banu Kusworo, Kasdim 0801/Pacitan Mayor Inf Sunarto mewakili Dandim 0801/Pacitan. Perwakilan Kapolres Ngawi, Madiun, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Kasatpol PP Kota Madiun Sunardi nurcahyo, Ketua Umum PSHW H.R. Agus Wiyono Santoso,S.Sos, Ketua Panitia Suran Agung PSHW Hartono beserta pengurus pusat dan Perwakilan PSHT beserta rombongan. 
Kapolres Madiun Kota AKBP Sustatyo Purnomo Condro, SH, SIK, M.Si dalam sambutanya menyampaikan bahwasanya acara Suran Agung di wilayah karesidenan Madiun sudah merupakan tradisi dan membuat ekses dari stabilitas keamanan agak terganggu.(penampilan slide dari dokumen Polres Madiun Kota tentang bentrok tiap tahun di saat Suran Agung) untuk itu jaga keamanan tersebut dari penyelenggara sendiri(PSHW), masa lalu biarlah berlalu (bien bien saiki saiki), tanamkanlah dari para pesilat untuk menciptakan kondisi Madiun di saat Suran Agung yang lebih kondusif
Kapolres Madiun Kota AKBP Sustatyo Purnomo Condro, SH, SIK, M.Si dalam sambutanya menyampaikan bahwasanya acara Suran Agung di wilayah karesidenan Madiun sudah merupakan tradisi dan membuat ekses dari stabilitas keamanan agak terganggu.(penampilan slide dari dokumen Polres Madiun Kota tentang bentrok tiap tahun di saat Suran Agung) untuk itu jaga keamanan tersebut dari penyelenggara sendiri(PSHW), masa lalu biarlah berlalu (bien bien saiki saiki), tanamkanlah dari para pesilat untuk menciptakan kondisi Madiun di saat Suran Agung yang lebih kondusifDanrem 081/DSJ Kolonel Inf Piek Budiyakto menambahkan apa yang disampaikan Kapolres Madiun kota untuk menyikapi dalam tiap kgiatan sebagai hal yang positif, hal yang baik dan hal baik tentunya harus direncanakan dengan baik pula. Perasaan traumatik yang dialami warga Madiun akan pelaksanaan kegiatan Suran Agung tersebut yang dianggap hanya sebagai ajang konflik dan mengganggu keamanan. Untuk itu Orang bijak adalah orang yang mencari sebuah persamaan. 
Menanggapi apa yang disampaikan Danrem 081/DSJ dan Kapolres Madiun Kota Ketua Panitia Suran Agung PSHW Tunas Muda Bapak Hartono menyampaikan dan memaparkan bahwa Jumlah personil dari Kabupaten Ponorogo 553 orang, Kabupaten Ngawi 335 orang, Kabupaten Magetan 1700 orang, wilayah Kota Madiun 1500 orang dan Kabupaten Madiun 1440 orang.
Menanggapi apa yang disampaikan Danrem 081/DSJ dan Kapolres Madiun Kota Ketua Panitia Suran Agung PSHW Tunas Muda Bapak Hartono menyampaikan dan memaparkan bahwa Jumlah personil dari Kabupaten Ponorogo 553 orang, Kabupaten Ngawi 335 orang, Kabupaten Magetan 1700 orang, wilayah Kota Madiun 1500 orang dan Kabupaten Madiun 1440 orang.Untuk titik kumpul dari masing-masing ranting akan berkumpul di satu titik yagn telah ditentukan. Untuk pengamanan dari internal PSHW telah bekerja sama dengan pihak dari PSHT untuk mengeluarkan pam internal untuk pengamanan acara tersebut. Kami akan merubah mindset atau cara pandang bahwa PSHW akan menyelenggarakan acara Suran Agung dengan lebih kondusif.
Pada Sesi diskusi Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahman Fikri S.Sos mengingatkan untuk pengadaan sosialisasi mengenai adanya Pamter dari pihak PSHT yang bertujuan untuk pelaksanaan pengamanan internal dari pihak PSHT selama masa perjalanan baik saat berangakt dan pulang diharapkan tidak ada kesalahan pahaman dengan adanya pamter tersebut.
Pada Sesi diskusi Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahman Fikri S.Sos mengingatkan untuk pengadaan sosialisasi mengenai adanya Pamter dari pihak PSHT yang bertujuan untuk pelaksanaan pengamanan internal dari pihak PSHT selama masa perjalanan baik saat berangakt dan pulang diharapkan tidak ada kesalahan pahaman dengan adanya pamter tersebut.Kapolres Madiun kota AKBP Susatyo Purnomo Condro, SH, SIK, M.Si menegaskan dan menyatakan bahwa rombongan tanpa pengawalan adalah ilegal.(timMC0803/prspen081/red)
