

Sebelum masuk topik utama, Mayor Inf Puguh Jatmiko memberikan sedikit gambaran tentang praktek antisipasi masuknya narkoba dalam ruang lingkup TNI, khususnya Kodim Kediri. Secara rutin tiap tiga bulan sekali, seluruh anggota Kodim Kediri wajib menjalani test urine yang dilakukan oleh BNNK Kota Kediri, tidak peduli ia berpangkat Kopral maupun Letnan Kolonel sekalipun, tetap harus menjalaninya. Selain antisipasi, bentuk peringatan keras bagi anggota TNI yang menggunakan narkoba, sudah jelas akan ditindak secara tegas, sekalipun ia memiliki sederet prestasi, hukuman tetap harus dijalani.

Pada session pokok acara, Kompol Lilik Dewi Indarwati menjelaskan, narkoba sangat membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia, apalagi siapapun uyang menggunakan barang haram ini, sudah barang tentu bakal menyesal seumur hidup. Narkoba ibarat virus yang menggerogoti tubuh manusia, dan secara pelan tapi pasti, pada ujungnya narkoba membawa si pemakai atau pengguna ke gerbang maut. Tidak peduli selebritis papan atas maupun public figure sekalipun, bila ia kedapatan mengedarkan ataupun mengkonsumsi narkoba, sudah sangat jelas, ia akan berhadapan dengan hukum yang berlaku.
Disamping session pokok acara, Kapten Inf Suliyono mempersilahkan warga Kelurahan Gayam, Ngampel, Mrican, Pojok dan Bujel untuk bertanya jawab langsung dengan nara sumber. Diakhir acara, beberapa anggota LPMK dan Karang Taruna Kelurahan Gayam, Ngampel, Mrican, Pojok dan Bujel, didaulat untuk disematkan icon anti narkoba dari BNNK Kota Kediri. Yang menarik adalah, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui jaringan frekuensi maupun livestreaming oleh salah satu stasiun radio lokal Kediri, sehingga publik Kediri juga dapat ikut mendengarkannya. (Penrem 082/CPYJ/red)