Batang – Alat berat di dalam suatu proyek bangunan berskala besar, alat berat memiliki peran yang sangat vital guna mempercepat pekerjaan, karena tidak mungkin manusia dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik dan memadatkan batuan maupun split.
Sudah menjadi pemandangan umum di sejumlah proyek khususnya jalan, operatornya orang sipil yang sudah terlatih dengan berketerampilan khusus. Di lokasi TMMD Reguler 103 Batang, Desa Durenombo Kecamatan Subah, beberapa prajurit TNI juga mahir mengoperasionalkannya.
Bersama Suyono (50) operator dari DPU Kabupaten Batang, Dansatgas TMMD/Dandim 0736 Batang, Letkol Kavaleri Henry R.J Napitupulu bergantian meratakan jalan dengan double drum roller/tandem roller. Diketahui, Letkol Henry adalah lulusan Akmil tahun 1999 dan kejuruannya Kavaleri, sehingga tak hanya bisa mengemudikan tank namun beberapa alat berat juga mampu dioperasionalkannya. “Sebaiknya tandem roller jangan digunakan untuk menggilas batu-batuan yang keras dan tajam karena akan merusak roda-roda penggilasnya,” terangnya Selasa (6/11/18).
Sedikit penjelasan darinya terkait double drum roller, yaitu penggilas berporos 2 (two axle) untuk mendapatkan permukaan yang agak halus, misalnya pada penggilasan aspal beton. Alat ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, beratnya antara 8-14 ton. Penambahan berat dengan pengisian zat cair (ballasting) berkisar antara 25-60% dari berat alat. Sedangkan untuk mendapatkan penambahan kepadatan penggilasan biasanya digunakan three axle tandem roller.
“Untuk Alat Pemadat ada berbagai jenis, diantaranya Three Wheel Roller, Tandem roller, Pneumatic Tired Roller, Vibro Roller dan Sheep Foot Roller. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda namun pada intinya sama yaitu sebagai alat pemadat. Dengan alat ini, progres pengaspalan jalan Durenombo-Durensari terealisasi 1.830 meter atau 77,5 % dari 2.359 meter. Itulah sedikit penjelasan saya semoga bermanfaat.” tandasnya. (kodim batang|red|noven)
