oleh

TMMD Juga Berkah Bagi Satgasnya “Panen Keningar”

PB|Banjarnegara – Salah satu mata pencaharian penduduk sasaran TMMD Reguler 102 Banjarnegara, Desa Pasegeran Kecamatan Pandanarum adalah petani keningar. Tanaman dengan nama latin cinnamomum zeylanicum C verum ini tumbuh subur disini dengan ketinggian tanah dari permukaan air laut 700-900 mdpl. Senin (30/7/18)

Keningar atau kayu manis termasuk bumbu yang paling lama dikenal bahkan sejak 5000 tahun yang lalu yang tertulis di old testament book telling hosea’s. Di zaman Mesir kuno dipakai untuk membalsem mumi, sedangkan di China tertulis dalam buku pengobatan tradisional sejak 2700 SM.

Untuk manfaat keningar ini antara lain mengatur gula darah, menurunkan kolesterol dan trigliserida, artritis (linu persendian), mempertahankan daya ingat dan sistem saraf, untuk kesehatan jantung dan sirkulasi darah, untuk kesehatan pencernaan makanan, untuk meringankan penyakit flu, mengurangi nyeri menstruasi, untuk mengurangi percepatan perkembangan leukemia, mencegah kanker usus besar dan mengandung anti bakteri serta anti jamur, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi lemak dan sebaliknya meningkatkan massa otot. Hal ini dikarenakan keningar mengandung senyawa antioksidan, sedangkan kandungan senyawa lainnya berkhasiat dengan jalan membantu fungsi faal tubuh dan reaksi biokimia. Kandungan fitokimia, bisa dibagi menjadi dua macam yaitu yang larut dalam air dan yang larut dalam minyak.

“Kalau memakai keningar batangan untuk bumbu masak maka yang kita dapat hanya yang larut dalam air. Namun bila memasukkan bubuk keningar, kedua macam kandungannya diperoleh. Sebagai pengobatan alternatif bubuk keningar dapat dimasukkan kedalam kapsul.” terang Wahyudi (60) warga Dusun Kroya Rt. 2 Rw. 3 Desa Pasegeran.

Mendengar penjelasan singkat dari Wahyudi, Sertu Tutur, anggota Satgas TMMD dari Kodim Banjarnegara, segera mencari situs ilmiah terkait keningar melalui ponselnya untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Hal inilah yang membuat anggota Satgas TMMD tersebut, ikut membantu Wahyudi untuk mengambil kulit kayu keningar. Wahyudi mengaku jual kering 1 kg seharga 20 ribu.

“Ojo dietung regane Pak Wahyudi, nek akeh yo mengko duite entuk akeh Pak.” celoteh Tutur. (Jangan dihitung harganya Pak Wakyudi, kalau banyak kulitnya ya nanti uangnya juga banyak – red).(pendim0704|red|noven)

Bagikan

Baca Juga