Selat Bali – Tim Gabungan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi membantu proses evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya yang mengalami insiden blackout dan tenggelam di Selat Bali. Kamis (3/7).
Adapun kronologi kejadian bermula pada hari Rabu (2/7) dimana KMP. Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 kru kapal beserta 22 unit kendaraan berangkat dari Pelabuhan Penyebrangan ASDP Ketapang menuju Pelabuhan Penyebrangan ASDP Gilimanuk.
Setelah kurang lebih satu jam, radio CH 16 dan CH 17 menyampaikan adanya komunikasi antara Tim Local Port Service (LPS) Pelabuhan ASDP Gilimanuk dengan salah satu nahkoda kapal dan mengabarkan kode merah terhadap KMP. Tunu Pratama Jaya yang meminta tolong dan mengalami kebocoran mesin kapal.
Tak lama kemudian, KMP. Tunu Pratama Jaya mengalami blackout. RIB (Rigid Inflatable Boat) segera dikerahkan untuk mengejar dan membantu evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya, namun tidak mampu mendekat dan selanjutnya menginfokan ke LPS Gilimanuk bahwa KMP. Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut.
Menindaklanjuti hal tersebut, Tim SAR Gabungan Banyuwangi yang terdiri dari Prajurit Lanal Banyuwangi, Polairud Polres Banyuwangi, dan Basarnas Banyuwangi turut mengerahkan KAL Sembulungan, RHIB, Speedboat 8 Meter milik Lanal, Kapal Polairud, dan dan Sea Rider Basarnas.
Evakuasi ini mengalami kesulitan karena ada kendala cuaca dan ombak di Selat Bali yang tingginya mencapai sekitar 2,5 meter sehingga menyulitkan tim SAR dalam proses. Sebelumnya 4 korban berhasil menyelamatkan diri menggunakan sekoci sebelum kapal tenggelam sepenuhnya. Dari informasi sementara, 31 korban telah berhasil diselamatkan ke Posko Gilimanuk dan 5 korban meninggal dunia.
Kehadiran dan aksi sigap prajurit TNI AL bersama Tim SAR Gabungan ini selaras dengan penekanan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, kepada seluruh prajurit Jalasena untuk selalu membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan.
(Dispenal|Vanesa)
