Banyuwangi – Tim gabungan yang terdiri dari Prajurit TNI AL dalam hal ini tim Second Fleet Quick Respond (SFQR) Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi di bawah jajaran Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya bersama Prajurit dari Kodim 0825/Banyuwangi, berhasil menggagalkan penyelundupan manusia yang diduga akan diseberangkan menuju Kepulauan Cristmast Australia. Jumat (8/11).
Hal tersebut disampaikan oleh Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz saat memberikan keterangan pers bertempat di Mako Lanal Banyuwangi pada Sabtu (09/11).
Kejadian berawal dari Tim SFQR Lanal Banyuwangi yang sedang melaksanakan patroli dengan menggunakan RHIB di sekitar Perairan Selat Bali. Pada saat berpatroli, tim melihat siluet kapal mencurigakan yang tidak menyalakan lampu navigasi dengan arah halu ke Banyuwangi. Pada saat tim mendekat kapal tersebut menambah kecepatan dengan arah halu tetap sehingga tim berkoordinasi agar dapat dilaksanakan penyekatan.
Melihat perkembangan tersebut, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Hafidz segera memerintahkan Tim 1 dan 2 SFQR untuk melaksanakan pemantauan melalui darat. Saat tiba dilokasi yang dicurigai, tim mencurigai 3 mobil yang sedang berhenti di sekitar Mercusuar Bangsring. Tim segera menyergap 3 mobil tersebut yang ternyata berisikan imigran gelap tanpa sopir.
Di tempat yang lain, tim Lanal Banyuwangi yang dari awal melakukan pengejaran di Perairan Selat Bali akhirnya dapat menyergap kapal mencurigakan yang diduga akan digunakan untuk mengangkut imigran ilegal tersebut. Namun saat berhasil disergap, didapati kapal tersebut sudah tidak berawak diduga ABK melarikan diri dengan melompat ke laut. Selanjutnya RHIB melaksanakan pengecekan kapal dan mengamankan satu bendel dokumen kapal, satu unit HP untuk navigasi, makanan dan minuman kemasan, bahan bakar 2000 liter dan satu unit GPS Tracker.
Adapun imigran yang berhasil diamankan oleh TNI AL diantaranya 16 orang WNA berjenis kelamin pria asal Pakistan dan dua orang WNI asal Aceh di giring Mako Lanal ke Mako Lanal Banyuwangi untuk dilaksanakan pemeriksaan. Selanjutnya, setelah pemeriksaan di Mako Lanal seluruh imigran ilegal tersebut diserahkan ke kantor Imigrasi Jember.
Dalam konferensi persnya, Danlanal Banyuwangi mengungkapkan bahwa pelaku diduga kuat akan menyeberang menuju Selatan yaitu Australia. Penggagalan penyelundupan ini tidak terlepas dari koordinasi sinergitas antara TNI AL, Polres, Kodim, Imigrasi, dan Bea Cukai setempat.
“Sebagai wujud sinerginya stakeholder di Banyuwangi ini, akhirnya seluruh imigran selanjutnya diserahkan ke instasi yang berwenang untuk penindakan lebih lanjut,” Pungkasnya.
Turut hadir pada konferensi pers tersebut diantaranya Dandim 0825/Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, Imigrasi Jember dan Bea Cukai Banyuwangi serta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menyampaikan bahwa setiap Prajurit TNI AL harus dapat mencegah tindak pidana di laut untuk menjaga kedaulatan laut nusantara.
(Dispenal|Nasario)