Bengkalis — TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus aktif menggagalkan upaya penyelundupan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal ke luar negeri. Kali ini, Tim Gabungan F1QR Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai dan Tim Satgas Dispamsanal berhasil menggagalkan pemberangkatan calon PMI secara ilegal di Kab. Bengkalis. Riau. Selasa (28/02).
Tim gabungan berhasil menemukan sebanyak 22 orang terdiri 8 laki-laki dan 14 perempuan di pesisir Pantai Sepahat Kab. Bengkalis Prov. Riau, tepatnya pada titik koordinat 01°637’920″ N – 101°784’360″ E yang sedang bersiap akan diberangkatkan ke Malaysia.
Pada hari yang sama, Lanal Tanjung Balai Asahan juga berhasil menggagalkan pemberangkatan 75 PMI ilegal. Sebelumnya, TNI AL pada bulan Januari juga telah menggagalkan sebanyak 52 PMI ilegal dan awal Februari sebanyak 34 PMI ilegal.
Kronologis kejadian, pada hari Senin (28/02) sekira pukul 19.00 WIB, Tim mendapatkan informasi dari agen di lapangan terkait adanya rencana pemberangkatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal menuju Malaysia melalui pesisir Pantai. Selanjutnya pukul 21.00 WIB, Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Himawan memerintahkan Tim bergerak menuju titik lokasi yang diduga sebagai camp pemberangkatan melalui jalur darat.
Tiba di lokasi, Tim langsung melaksanakan penyisiran ke dalam hutan sawit hingga ke bibir pantai dan pukul 23.00 WIB berhasil menemukan dan mengamankan 22 orang calon PMI ilegal yang sedang berkumpul di camp, di tepi Pantai Sepahat.
Kemudian para calon PMI tersebut dibawa menuju Mako Lanal Dumai untuk dilaksanakan pengecekan identitas, fisik, barang bawaan dan kesehatannya. Selanjutnya Danlanal Dumai berkoordinasi dengan Polres Dumai dan BP2MI guna penyelidikan lebih lanjut terhadap PMI ilegal tersebut.
Sementara itu di tempat terpisah, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Laksamana Pertama TNI Johanes Djanarko Wibowo mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut akan terus melakukan patroli secara terus menerus terutama pada wilayah-wilayah yang disinyalir menjadi jalur keluar masuk melalui jalur tikus, baik itu berupa komoditi dari luar negeri, barang ilegal, bahkan narkoba serta penyelundupan pekerja migran ilegal yang terjadi di wilayah kerja Lantamal I. “TNI AL tidak akan kompromi terhadap hal yang mengancam kedaulatan negara, tindak pidana dan pelanggaran di laut,” tegasnya.
Lantamal I dan jajarannya akan selalu mendukung kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, dengan tidak melakukan pembiaran serta mencegah kegiatan-kegiatan ilegal seperti PMI ilegal yang masih terjadi sesuai Perintah Harian Kasal tentang, “Jaga kepercayaan negara dan rakyat kepada TNI Angkatan Laut melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi institusi, masyarakat, bangsa dan negara”.
(Della|Dispenal)