Salatiga – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) sebagai Kampus Indonesia Mini kembali mengukir sejarah baru melalui perhelatan budaya bertajuk Parade dan Launching Wastra Nusantara “Senja Seribu Wastra Nusantara di Salatiga”, Senin (21/04/2025) sore. Parade yang melibatkan 1.527 peserta dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum ini merupakan bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ke-25 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM).
Parade Senja Seribu Wastra Nusantara di Salatiga diramu dari tiga momen penting yang jatuh di bulan April, yaitu Dies Natalis FISKOM, Hari Kartini, dan Hari Bumi. Tiga momen ini menyatu dalam satu panggung budaya, menegaskan komitmen UKSW dalam membangun peradaban yang menghargai perempuan, bumi, dan warisan budaya.
Parade ini diawali dengan barisan peserta dalam balutan kain tradisional dari berbagai penjuru nusantara dengan berbagai warna, motif, dan makna, terlihat mencerminkan harmoni budaya Indonesia. Mereka juga membawa hasil bumi serta aneka makanan otentik khas Salatiga menambah kekayaan nuansa lokal dalam perhelatan ini.
Ribuan peserta yang terdiri dari mahasiswa, Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), kaum difabel, perwakilan dinas di Salatiga, dan masyarakat umum memulai langkah mereka dari halaman Rumah Dinas Wali Kota Salatiga dan perlahan menyusuri Jalan Diponegoro menuju Kampus UKSW. Adapun komunitas yang terlibat yaitu Komunitas Sanggul, Komunitas Diajeng (Kebaya), Dharma Wanita Persatuan (DWP), Komunitas Kreatif Salatiga, Komunitas Parahita, dan Perempuan Berkebaya Indonesia. Hal ini menjadi simbol kebanggaan akan kekayaan budaya bangsa Indonesia.
Meski diguyur hujan, para peserta tetap tampil memukau dalam balutan wastra indah yang berasal dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Kain tenun dari Nusa Tenggara, batik, songket dari Palembang, tapis dari Lampung, sasirangan dari Kalimantan Selatan, lipa saqbe dari Sulawesi Barat, hingga ulos dari Tanah Batak menyatu dalam satu irama budaya yang memesona. Lantunan alat musik tradisional Jawa seperti gamelan, gendang, dan gong menyatu dengan langkah para peserta pada parade senja kali ini.
Mencerminkan Miniatur Indonesia
Rektor UKSW Profesor Intiyas Utami berdiri anggun mengenakan Kebaya pakaian adat Jawa dengan bangga mempersembahkan Parade Senja Seribu Wastra Nusantara ini sebagai bentuk penghargaan bagi Pemerintah Kota Salatiga (Pemkot Salatiga) yang mencerminkan Miniatur Indonesia. “Wastra adalah kain nusantara yang sudah menjadi kekayaan bangsa kita. Oleh karena itu, UKSW hadir sebagai kampus Indonesia Mini di mana mahasiswanya berasal dari seluruh penjuru nusantara menggelar parade ini sebagai wujud cinta tanah air,” ujarnya.
Profesor Intiyas Utami juga menekankan bahwa melalui momen ini UKSW hadir tidak untuk dirinya sendiri, melainkan untuk menjaga warisan budaya Indonesia. “UKSW adalah cermin miniaturnya Indonesia. Hari ini, kita ingin menunjukkan bahwa kehadiran UKSW di Kota Salatiga adalah bagian dari sejarah karena kita berada di kota tertua kedua di Indonesia,” katanya.
Tak lupa ucapan selamat ulang tahun juga dihaturkan oleh Rektor Perempuan Pertama UKSW ini kepada civitas academica FISKOM. Ia berharap di usia yang ke-25 tahun ini FISKOM semakin mendunia dan menjadi bagian dalam perjalanan UKSW menuju World Class University.
Momen bersejarah ini juga mendapatkan apresiasi positif dari Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG. Disampaikannya bahwa melalui parade ini, UKSW selaku penyelenggara semakin meneguhkan peran Kota Salatiga dan kampus sebagai Indonesia Mini serta berhasil memberikan panggung bagi kemegahan Wastra Nusantara. “Acara ini juga sekaligus menjadi sarana untuk memperkaya khasanah budaya masyarakat melalui pelestarian salah satu warisan luhur bangsa Indonesia,” imbuhnya.
UKSW Mendapatkan Penghargaan LEPRID
Gelaran Parade Senja Wastra Nusantara di Salatiga yang menyuguhkan kekayaan kain tradisional dari berbagai daerah ini berhasil mencatatkan prestasi tingkat nasional dengan meraih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID). Melalui parade ini UKSW berhasil menciptakan rekor baru di LEPRID dengan nama rekor, Parade Senja Wastra Nusantara Peserta Terbanyak yaitu 1.527 peserta dan tercatat dengan nomor urut 901.
UKSW berhasil meraih tiga piagam penghargaan, satu piala, dan satu medali emas. Penghargaan diberikan langsung oleh Pendiri dan Ketua Umum LEPRID Paulus Pangka, S.H., kepada Rektor UKSW sebagai Pemrakarsa Parade Senja Wastra Nusantara, UKSW sebagai Penyelenggara Rekor Peserta Terbanyak, serta Dekan FISKOM Dr. Ir. Sri Suwartiningsih, M.Si., sebagai Inisiator Rekor Parade Senja Wastra Nusantara. Tak hanya UKSW, Pemkot Salatiga yang diwakili oleh Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG., juga mendapatkan penghargaan karena telah bersama-sama UKSW menciptakan rekor baru di LEPRID.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Launching Komunitas Wastra Nusantara di Salatiga oleh Retno Margiastuti Robby Hernawan, S.E., Talkshow Wastra Nusantara, dan penampilan Teater Semut Geni bersama Sujiwo Tejo. Dies Perak FISKOM UKSW ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lainnya seperti Lomba Foto dan Creative Video Competition untuk pelajar SMA/SMK, lomba call for paper, Bazar UMKM, dan juga seminar.
Parade yang melukis sejarah ini menjadi bukti nyata bahwa UKSW terus mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas, ke-16 perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh, serta ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai “Creative Minority” yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
(Soleh|Red)