oleh

300 UBIN TANAMAN KEDELAI TERENDAM AIR

300 UBIN TANAMAN KEDELAI TERENDAM AIR 1 PB | Cilacap – Dalam mewujudkan program swasembada pangan, salah satu Babinsa Koramil 16/Cimanggu (Serda Abdul M.) bersama PPL Kecamatan Cimanggu langsung terjun ke lahan sawah yang ditanami kedelai milik kelompok tani, “Margo Mulyo” Dusun Tameng RT 04/07 Desa Bantar Panjang Kecamatan Cimanggu. Senin (22/08).

Babinsa bersama PPL turun ke sawah bertujuan membantu petani untuk mengecek langsung kondisi tanaman kedelai yang berusia baru dua Minggu ditanam membusuk dan tidak tumbuh akibat terendam air hujan seluas kurang lebih 300 Ubin di persawahan milik Nawi (53) dari kelompok tani “Margo Mulyo”.

Menurut Babinsa, Bibit kedelai yang ditanam adalah jenis (PAT) dan Pada saat pengecekan di lapangan bersama PPL (Mistoyo) kondisi tanaman kedelai tersebut tidak tumbuh dan membusuk.melihat kondisi demikian, PPL Kecamatan Cimanggu mengatakan, “Tanaman kedelai yang membusuk dan tidak tumbuh tersebut dikarenakan air hujan yang masuk kepersawahan terlalu banyak , sehingga untuk air menggenang dan tidak ada pembuangan, maka dengan demikian disaat masih adanya hujan diharapkan dilahan persawahan dibuat saluran air untuk pembuangan agar air tidak tergenang,”katanya.300 UBIN TANAMAN KEDELAI TERENDAM AIR 2Selain itu, Mistoyo selaku PPL Kecamatan Cimanggu menuturkan, sejatinya saat tergenang air, daun kedelai yang tak toleran air maupun yang tahan air, pada perkembangan awal akan terlihat sama, yakni daun akan sama-sama menguning. Perbedaannya mulai muncul setelah 2–4 pekan kemudian.

“Tanaman kedelai yang toleran air akan membentuk akar adventif atau akar bantuan, sementara tanaman kedelai yang tak toleran air tidak muncul akar adventifnya. Akar-akar itu akan muncul di permukaan tanah yang dekat dengan oksigen, fungsinya mengganti akar-akar yang mati karena tergenang air,” jelasnya.

Setelah akar adventif tumbuh, daun-daun kuning pada galur kedelai yang tahan air berubah menjadi hijau, bahkan lebih hijau dari sebelumnya. Itu terjadi akibat kembalinya akar yang memang bertugas menyerap unsur hara dari tanah. Hasilnya, galur kedelai yang tahan air itu, dikatakan Mistoyo selaku PPL, layak menjadi andalan petani kedelai.

Dengan ditemukannya tiga galur kedelai yang toleran dengan kondisi jenuh air, Mistoyo optimis bahwa petani kedelai di Indonesia dapat meraih produktivitas kedelai yang lebih tinggi, meski lahan penanamannya terendam air. (PENDIM 0703/red)

Bagikan

Baca Juga