oleh

31 Pesud Puspenerbal Terlibat Parade Kapal Perang TNl AL Saat Presidential Inspection di Teluk Jakarta

Jakarta – Sebanyak 31 pesawat udara dijajaran Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Puspenerbal) terlibat Parade Militer Kapal Perang TNl AL dalam Presidential Inspection dihadapan Presiden RI, Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto yang On Board di Kapal Markas KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat – 992 yang berlayar di Teluk Jakarta pada Kamis (2/10/2025).

Untuk kekuatan maritim dalam Parade Puluhan Kapal Perang TNl AL menjelang HUT Ke-80 Tentara Nasional Indonesia Tahun 2025 ini, dipimpin Kapal Perang terbesar di Asia Tenggara, yaitu KRI Brawijaya-320. TNI AL mengerahkan Pasukan Khusus Laut (Passusla) serta 51 unsur Kapal Perang yang terdiri dari 6 Fregat, 10 korvet, 2 Kapal Selam, 3 Kapal LST dan LPD, 16 Kapal Cepat, 2 Kapal Ranjau, 6 Kapal Patroli, 4 Kapal Bantu dan 2 Kapal Latih Taruna AAL yaitu KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci.

Sementara unsur kapal dari kedinasan lain seperti dari ADRI, Bakamla, Basarnas, Polairud, KKP, KPLP, dan perhimpunan kapal nelayan juga turut berlayar di belakang Parade Kapal Perang TNI AL.

Sedangkan unsur udara TNI AL dari jajaran Penerbangan Angkatan Laut turut memamerkan kekuatannya, antara lain 3 Heli Bell 505 Ranger, 3 Heli Bell 412, 4 Heli Panther AS565 MBE, 5 Pesud Piper Archer PA 28-181, 6 Pesud Bonanza G-36, 1 Pesud King Air KA 350i, 3 Pesud Casa NC 212, 3 Pesud CN 235-220 MPA, 1 UAV Scan Eagle dan 2 Hc 540.

Pada kesempatan tersebut, masyarakat juga hadir dan menyaksikan secara langsung tembakan meriam Kapal Perang, RBU-6000 anti Kapal Selam, serta tembakan Multi Launcher Rocket System (MLRS) RM-70 Grad yang on board di KRI Teluk Amboina-503.

Sailing Pass untuk kali kedua ini menandai kekuatan militer Indonesia yang sangat berkembang di era modern, kehadiran KRI Brawijaya-320 menunjukkan bahwa kekuatan Armada TNI AL yang besar memiliki daya gentar dan selalu siap menjaga laut Ibu Pertiwi dari segala ancaman baik ancaman militer maupun non militer.

Pada kesempatan dan tempat yang sama, Presiden RI juga menyematkan Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama dan Samkaryanugraha kepada 18 Prajurit TNI. Bintang Yudha Dharma Pratama adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Rl untuk menghormati jasa dharma bakti seseorang yang dirasakan manfaatnya oleh bangsa dan negara.

Tanda ini diberikan kepada mereka yang telah mendarmabaktikan diri melebihi dan melampaui panggilan kewajiban dalam pelaksanaan tugas serta menghasilkan karya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh negara.

Sedangkan Samkaryanugraha adalah Tanda Kehormatan yang diberikan kepada satuan TNl, namun dalam pelaksanaannya yang menerima adalah seseorang yang berjasa dalam suatu operasi militer dan pembangunan untuk pertahanan negara dan bangsa.

Adapun Tanda Kehormatan Bintang Yudha Dharma Pratama disematkan kepada Mayjen TNI Bangun Nawoko, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Laksda TNI Fauzi, Mayjen TNI (Mar) Ili Dasili, Marsda TNI Benny Arfan dan Marsda TNI Frederick Situmorang.

Sedangkan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha diberikan Presiden RI ke satuan 71 Kopassus, Yonif 330 / Tri Dharma, Kodim 1504 Ambon, Yonif 328/Dirgahayu, KRI Karel Satsuit Tubun (KST-356), KRI Radjiman Wedyodiningrat (RJW-992), Lanal Tanjung Balai Karimun, Detasemen Jalamangkara, Depo Pemeliharaan 70, Skadik 102 Lanud Adisucipto, Lanud Raden Sadjad (RSA) Ranai dan Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja (ATS).

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu implementasi dari Asta Cita Presiden RI dalam memantapkan sistem pertahanan keamanan negara, serta program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yaitu TNI AL berkomitmen untuk mempersiapkan kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam mendukung program pemerintah guna memperkuat kemampuan industri strategis pertahanan nasional.

(Dispenpuspenerbal|Rohman)

Bagikan