oleh

Danlantamal V Hadiri Pembekalan Aster Panglima TNI pada Pelatihan Ketahanan Wilayah

PB|Surabaya – Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) V Surabaya Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S. E., menghadiri acara pembekalan Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos., pada pelatihan dan Pembinaan Ketahanan wilayah bagi ABK Kapal Niaga dan Kapal Ikan yang dihadiri sekitar 600 orang di gedung Panti Tjahaya  Armada(PTA) Koarmatim, Ujung Surabaya, Senin (19/12).

Pelatihan ketahanan wilayah bagi ABK kapal Niaga dan kapal ikan ini juga dihadiri oleh Panglima Komando RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S.H., M. AP, Kasarmatim,  Dan Guspurlatim, Danguskamlatim, Danguskamlatim, Wadan Kodiklatal, Para Dan Lantamal Wilayah Timur, Aster Kodam V Brawijaya, Para Kasatker, Perwakilan Polda Jatim, Perwakilan PT.Pelindo III Surabaya,  Perwakilan PT.PAL, Perwakilan PT. Dok Adhiluhung Surabaya, Perwakilan Imigrasi,  Perwakilan Perhubungan, Pejabat Forkompimda Jatim, Unsur Maritim Surabaya, Ketua Kadin Jatim,  para pemilik Perusahaan Perkapalan Jatim dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Aster Panglima TNI Mayjen TNI Wiyarto menyampaikan bahwa Dunia akan memgalami krisis karena perkembangan laju pertumbuhan penduduk sehingga perlu melakukan tindakan untuk mengatasi ketersediaan pangan. “konflik didunia 70 % karena berlatar belakang krisis energi. konflik yang ada di timur tengah suatu saat akan pindah ke equator dan salah satunya di Indonesia dan ini adalah ancaman yg kita hadapi sehingga ini merupakan ancamam utama karena semua negara ingin memiliki kekayaan alam yg ada di Indonesia,” ungkap Aster.

Indonesia harus mempertahankan konsep pertahankan sebagai negara agraris dan negara maritim. “Untuk tetap menjamin ketersediaan pangan maka Indonesia yang luas wilayahnya 2/3 lautan harus betul-betul bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia, oleh karena itu Indonesia harus mempertahankan konsep sebagai negara agraris dan negara maritim.

Menyinggung tentang masalah narkoba sejak tahun 2015 sebanyak 2% penduduk indonesia sudah terkena  narkoba dan sekarang ini kemungkinan masalah tersebut semakin meningkat dikarenakan berbagai cara yang dilakukan untuk memasukkan narkotika khususnya di Indonesia, tidak  menutup kemungkinan masuknya narkotika melalui sektor pelayaran.

masyarakat pesisir perlu perhatian, melalui bintahwil ini diharapkan TNI AL dapat membangun teritorial pesisir pantai diseluruh indonesia sehingga potensi kemaritiman yang diproyeksikan untuk kepentingan ekonomi dan pertahanan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan nelayan dapat terwujud, harap Aster.(dispenlantamal v|red)

Bagikan

Baca Juga